
SURABAYA | duta.co – Rofi’atul, seorang gadis 19 tahun asal Situbondo bercita-cita bisa menempuh pendidikan hingga di bangku kuliah. Namun apa daya, kondisi ekonomi membuatnya harus mengubur keinginan itu.
Karena kemampuan ibunya untuk membiayai kuliah tidaklah seperti orang tua lainnya. Apalagi sang ayah sudah meninggal dunia. “Ibu bekerja serabutan, kakak saya juga jadi ojek online di luar pulau. Tidak mampu untuk membiayai saya untuk kuliah,” tandasnya.
Fifi, panggilan akrabnya mengaku sudah mencari informasi tentang beasiswa. Namun rata-rata beasiswa diberikan seteah duduk di bangkut kuliah. “Saya butuh dana untuk daftar kuliah. Setelah daftar mungkin saya bisa mencari beasiswa,” tuturnya.
Melihat semangat dan kegigihan Fifi, LMI berinisiatif untuk memberikan bantuan pendidikan . Pada Senin (4/9/2023), LMI mengunjungi kediamannya di Situbondo. Ia terkejut atas kedatangan LMI dengan maksud untuk memberikan bantuan tersebut.
“Saya pengen kuliah tanpa harus memberatkan ibu mbak. Makanya nanti saya pengen sembari kerja atau jualan makanan untuk bayar uang kuliah,” ujar Fifi sembari menitikkan airmata.
Keseharian Fifi saat ini adalah mengurus usaha. Sejak lulus SMA, ia mulai merintis usaha berjualan camilan secara online. Ia mengaku menjadi reseller camilan. Selain itu, ia juga memiliki keahlian dalam membuat buket sejak mengikuti pelatihan keterampilan buket yang diadakan oleh LMI.
“ini camilan yang saya beli online, terus saya jual lagi. Saya pernah nyoba bikin camilan sendiri. Tapi gak laku. Mungkin rasanya gak enak kali ya mbak. Makanya saya jual punya orang saja. Karena gak pede dengan hasil buatan sendiri,” jelasnya sembari menunjukkan camilan jualannya.
Senyum lebar terbit dari raut wajah Fifi ketika mengetahui bahwa ia mendapatkan bantuan dukungan untuk mencapai cita-citanya. “Terima kasih, LMI sudah membantu. Alhamdulillah impian saya untuk kuliah bisa tercapai,” pungkasnya. ril/end