Keterangan foto today.line.me

SURABAYA | duta.co – Namanya sangat layak ‘dipatri’ dalam deretan Pahlawan Nasional. Jumat (8/11/2019), bertempat di Istana Negara, Presiden Jokowi mengumumkan almaghfurlah KH Masjkur, sang Panglima Laskar Sabilillah, Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) perumus Pancasila dan UUD 1945,  Pendiri Yayasan Sabilillah, Ketua Yayasan Unisma pertama, Ketua Umum PBNU, Menteri Agama RI, sebagai Pahlawan Nasional.

Kabar tokoh asal Jawa Timur dianugerahi sebagai pahlawan nasional, itu disampaikan Prof M Mas’ud Said pengurus dari Yayasan Sabilillah, Jawa Timur. Menurut Prof Mas’ud, pengumuman Kiai Masjkur sebagai Pahlawan Nasional disampaikan pihak Istana Negara pukul 13.30 siang.

“Ya! Siang ini, pkl.13.30 disampaikan pengumuman di Istana Negara bahwa KH Masjkur, sang Panglima Laskar Sabilillah dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo,” demikian Prof Mas’ud dalam rilisnya kepada duta.co, Jumat (8/11).

Sebelumya, jelas Prof Mas’ud, pengusulan sebagai Pahlawan Nasional sudah dilakukan tahun 1990 silam, tetapi pengurusan berkas baru diintensifkan tahun 2017 lalu. Semua kebutuhan administrasi dimaksimalkan agar usulannya tersebut dapat dipertimbangkan pemerintah.

Dikatakan, bahwa usulan KH Masjkur sebagai pahlawan nasional mendapat support dari Gubernur Jawa Timur Bupati Malang dan Wali Kota Malang. “KH Masjkur membangun masjid yang sekarang menjadi masjid besar percontohan paripurna nasional tahun 2017,” tuturnya.

Jadikan Teladan

Kemudian, proses pengajuan KH Masjkur menjadi pahlawan nasional kepada Kementerian Sosial RI berlangsung selama setahun lebih. Berbagai bukti sejarah dilampirkan untuk melengkapi persyaratan penganugerahan pahlawan oleh tokoh bangsa.

“Buku dan bukti sejarah ditelisik oleh unsur cendikiawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, Pimpinan Perguruan Tinggi terutama UNISMA, UIN, UB, UM dan Unira. Sebanyak sedikutnya 7 buku tentang beliau telah diterbitkan, mulai sejarah perjuangan beliau mulai dari tim 9 UUD 45 sampai perjuangan 10 November 1945 telah berhasil diterbitkan,” tambahnya.

Penganugerahan ini, ujarnya, merupakan penghormatan untuk masyarakat Malang Raya dan NU termasuk pihak keluarga di Singosari. Juga akan menjadi kabar bahagia untuk Yayasan Al-Ma’arif Singosari, Pesantren Bungkuk terutama untuk almaghfurlah KH M. Tholchah Hasan.

“Ini adalah sebuah penghormatan negara yang sangat besar. Dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional pihak keluarga diwakili oleh cucu beliau. Pemprop Jatim dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan mewakili pemerintah dan masyarakat Jawa Timur mendampingi keluarga KH Masjkur,” katanya.

Sebagai respon atas penganugerahan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan mengundang keluarga di Singosari, Yayasan Sabilillah dan perwakilan masyarakat untuk melakukan upacara peringatan hari Pahlawan Nasional 10 November di Gedung Negara Grahadi Surabaya tepat pada perayaan Hari Pahlawan, Ahad (10/11) mendatang.

“Semoga semangat juang beliau, keikhlasan beliau, daya khidmad beliau, bisa kita ikuti, bisa jadi suri tauladan bagi negara bangsa,” harapnya. (sov)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry