INOVASI : Johanna Daunan, Head of Customer Marketing Holcim Indonesia (kanan) memberikan penjelasan pada salah satu konsumen tentang produk mortar di Surabaya, kemarin. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Semakin kuatnya persaingan di industri semen membuat para pemain mulai menyusun strategi.

Karena saat ini produksi semen mengalami surplus sehingga berpengaruh terhadap harga jual.

Yang seperti diketahui, sejak 2017 lalu hingga kini harga jual semen mengalami penurunan.

Penurunan ini yang membuat banyak industri mengalami penurunan keuntungan bahkan ada yang sampai mengalami kerugian.

Sadar akan kondisi itu, PT Holcim Indonesia Tbk, saat ini fokus pada inovasi produk. Holcim sudah tidak ingin lagi bersaing di produk yang sama dengan perusahaan semen yang lain.

“Kita tidak mau lagi bersaing menjual produk yang sama. Kita tidak ingin dibandingkan antara apel dan apel misalnya. Karena kita harus fokus ke produk inovasi,” ujar Johanna Daunan, Head of Customer Marketing Holcim Indonesia saat di Surabaya kemarin.

Produk inovasi itu, salah satunya adalah mortar. Seperti diketahui sejak beberapa waktu lalu, Holcim memperkenalkan produk mortar ke pasaran di Jakarta.

Kali ini, produk itu diperkenalkan di Surabaya dan kota besar lain di Jawa Timur.

Produk mortar ini diperkenalkan Holcim seiring dengan semakin masifnya pemasaran produk bata ringan di masyarakat.

“Karena gandengan mortar itu ya bata ringan. Begitu bata ringan sudah mulai dikenal masyarakat, maka mortar punya kita harus gencar dipasarkan,” tambah Johanna.

Memang untuk memasarkan produk mortar ini, Johanna mengatakan masih terbatas pada kawasan-kawasan perkotaan.

Karena yang menggunakan bata ringan saat ini masih pada proyek-proyek gedung bertingkat. Dan gedung bertingkat hanya ada di kota-kota besar.

“Karenanya di Jawa Timur ini kita menyasar ke Surabaya dan Malang, untuk sementara waktu,” tandas Johanna.

Karenanya untuk bisa memperkenalkan produk ini, Holcim pun menggandeng para kontraktor.

Menurutnya, kontraktor ini berperan penting untuk pemasaran produk mortar Holcim.

“Kita punya 15 ribu member kontraktor di seluruh Indonesia. Ini adalah tim andalan kita,” tukasnya.

Untuk sementara ini, Holcim mengakui produk mortar ini berfokus pada penyebaran di seluruh kota.

Diakui Johanna, produk ini harus diperkenalkan kepada masyarakat luas sebanyak-banyaknya.

“Kita bukan pemain pertama di produk ini, tapi kami yakin kami yang terbaik,” tukasnya.

Karenanya, Holcim pun tidak mematok target yang berlebihan terhadap produk ini. Di Surabaya, Holcim menarget bisa terjual sebanyak 500 ton hingga akhir tahun ini.

“Memang sedikit ya, karena pasar mortar sendiri hanya satu persen dari total penjualan semen di Indonesia,” ungkapnya.

“Selain itu mortar ini kebanyakan untuk proyek sementara pasar semen di Indonesia masih banyak untuk konsumsi rumah tangga atau ritel,” tambahnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry