BUS SEKOLAH: Siswa di Surabaya yang tak punya ongkos untuk naik bus sekolah, cukup membawa sampah plastik untuk bayar naik bus sekolah.

SURABAYA | duta.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki terobosan baru dalam mengurangi sampah. Salah satunya adalah mengganti uang transport bus sekolah menggunakan sampah plastik.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendukung ide cemerlang tersebut.
Ide ini diterapkan karena dirinya menilai keberadaan sampah plastik sangat berbahaya ke depannya. Sedangkan, wujud sampah plastik yang dimaksud wali kota meliputi botol, plastik es dan lain-lain.
“Kalau anak-anak tidak punya uang, mereka cukup membayar dengan sampah plastik sebanyak 1 kresek saja,” katanya.
Nantinya, kebijakan ini diterapkan di setiap pemberhentian yang mengarah ke utara dan selatan. Selain itu,  posisi pemberhentian telah dikaji untuk menyesuaikan dengan waktu bus berhenti di setiap titik.
“Nanti setiap anak yang akan turun dari bus sudah membawa 1 kresek sampah lalu dibuang di tempat sampah yang sudah disediakan oleh Dinas Kebersihan di tiap-tiap halte,” terangnya.
Ke depan, Risma mengaku akan ada tambahan pengadaan bus dari CSR dan bantuan dari pemerintah pusat dalam bentuk low deck. Bentuk low deck sangat dibutuhkan karena tidak hanya digunakan untuk orang normal saja, tetapi juga bisa digunakan untuk orang orang tua, berkebutuhan khusus dan perempuan yang pakai high heels.
Sedangkan untuk pengadaan bus dari CSR, Risma tetap menerapkan pemisah tempat duduk antara laki-laki dan perempuan. “Khusus untuk pemisah tempat duduk utamanya untuk menjaga keamanan, tidak ada yang lain,” ujar wali kota yang pernah dinobatkan sebagai Inspirational Leader di Singapura tahun 2017.
Ditanya soal kapan pengadaan bus sekolah tiba, Risma menyampaikan dalam waktu dekat bus akan datang di surabaya. “Alhamdullilah bus akan tiba bulan ini,” tandasnya.  azi