CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v80), quality = 82

SIDOARJO | duta.co – Ketua Umum JCW (Java Corruption Watch) Kabupaten Sidoarjo, Sigit Imam Basuki ST mengapresiasi program inovatif Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Jombang yang membuka ide LAYAR JEBOL (Layanan Pajak Daerah Jemput Bola).

“Menarik! Terkait pajak, memang, sangat semrawut. Banyak warga (wajib pajak) yang mengadu sulitnya mengubah nama. Padahal sudah atas nama dia, bertahun-tahun berjalan seperti ini. Ada sistem online, tetapi belum familiar bagi mereka. Sudah begitu, kalau ingin mengubah keluar duit lagi,” tegas Sigit Imam Basuki ST kepada duta.co, Kamis (15/5/25).

Ketua Umum Java Corruption Watch (JCW), Sigit Imam Basuki ST.

Menurut Sigit, masalah yang melilit warga Sidoarjo, masih menumpuk. Hari ini, misalnya, banjir melanda sejumlah daerah. Sementara banyak rumah warga yang tidak layak huni. Sehingga pejabatnya sibuk membedah rumah warga. “Kita (JCW red.) tengah menelusuri duit APBD Sidoarjo, untuk apa saja? Mengapa banjir tak kunjung teratasi? Mengapa penanganan kemiskinan jalan di tempat? Mengapa rumah warga yang tak layak huni masih banyak?,” tegasnya.

Masih soal pajak, memang, banyak yang warga ingin mengubah nama yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ini karena tidak sesuai dengan nama yang ada di sertipikat. Tetapi, faktanya sulit dan berbiaya.

“Yang lucu, ada SPPT (dulunya) sudah pernah benar, begitu dibeli (pindah tangan) berubah salah. Misalnya, sertipikat N11, SPPT tertulis N10. Untuk membetulkan perlu biaya,” demikian disampaikan Mokhammad Kaiyis, Ketua RW-10 Perumahan Graha Permata Sidorejo Indah, Kecamatan Krian, Sidoarjo.

Menurut Kaiyis, warganya banyak yang mengeluh. Karena sampai sekarang rumah yang mereka tempati (SPPT) masih atas nama pengembang. Padahal sudah puluhan tahun pengembang itu lepas tangan. “Mestinya ada gebrakan proaktif untuk menuntaskan seperti ini. Kalau LAYAR JEBOL bisa berjalan di Jombang, Sidoarjo pasti bisa. Cuma kapan?,” tegas anggota Dewan Kehormatan PWI Jatim ini.

Seperti diberitakan, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta mendukung optimalisasi pendapatan daerah, Bapenda Kabupaten Jombang resmi meluncurkan program inovatif bertajuk LAYAR JEBOL. Program ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Maret hingga 5 Juni 2025, dan menjangkau seluruh kecamatan di Jombang.

LAYAR JEBOL hadir sebagai solusi dari permasalahan klasik yang selama ini dihadapi wajib pajak, terutama terkait kendala jarak dan akses untuk melakukan pengurusan dokumen perpajakan seperti SPPT PBB. Dengan konsep jemput bola, petugas Bapenda turun langsung ke lapangan, memberikan layanan administrasi perpajakan di kantor kecamatan setempat.

Kepala Bapenda Kabupaten Jombang, Hartono, SSos., MM, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mempermudah masyarakat dalam melakukan perubahan data SPPT PBB, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya kepatuhan pajak daerah.

“LAYAR JEBOL kami hadirkan agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke Bapenda. Semua layanan bisa diakses langsung di kantor kecamatan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Prosesnya cepat, mudah, dan yang terpenting, gratis,” ujar Hartono saat ditemui, Rabu (14/5). (loe,din)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry