SERANG | duta.co – Puluhan guru yang tergabung dalam MGMP Biologi Provinsi Banten menggelar pelatihan menulis Satu Guru Satu Buku, di Aula SMA Negeri 3 Serang, Jumat (9/8/2024).
Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Ida Nurul Kifayati, S.Pd., M.Pd. dalam sambutan mengatakan, “Ini merupakan kesempatan langka yang sudah lama kami idamkan, tapi baru bisa terwujud sekarang. Terima kasih kepada Media Guru Indonesia yang berkenan berbagi ilmu kepada kami. Harapannya, setelah ini kami berhasil menerbitkan buku yang bermanfaat,” ujar guru Biologi dan Pembina KIR SMAN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu.
Sementara Dewan Pendidikan Provinsi Banten, Prof. Dr. Yudi Juniardi mengaku senang atas inisiasi para guru Biologi yang mau dan terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam mengajar. “Saya sangat bangga dan senang sekali bisa hadir di sini. Apalagi, bisa bertemu kembali dengan guru saya. Beliau, Bu Ida Nurul Kifayati adalah guru Biologi saya saat di SMA Negeri 1 Rangkasbitung dulu. Tanpa beliau, saya mungkin tidak bisa menjadi orang seperti sekarang ini,” papar Juniardi.
Lebih lanjut Juniardi kemudian lebih banyak menyampaikan motivasi bagaimana cara menjadikan siswa lebih kompetitif dengan materi yang telah guru sampaikan. “Memang tidak ada yang bisa menebak kelak anak-anak didik kita akan menjadi apa. Tetapi kita wajib memberikan yang terbaik untuk mereka,” tuturnya.
“Setamat kuliah S1, saya datang ke sekolah dan kembali menemui guru untuk mengajak serta memberi bimbingan belajar kepada siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Alhamdulillah, mulai saat itu banyak alumnus SMA Negeri 1 Rangkasbitung mulai jadi orang. Baik di instansi pemerintah maupun swasta. Bahkan, ada teman yang dulunya sangat pendiam dan selalu duduk di bangku paling belakang, justru sekarang menjadi seorang motivator langganan kementerian,” jelasnya dosen FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa lagi.
Eko Prasetyo, Pemimpin Redaksi Media Guru Indonesia dalam kesempatan tersebut memberi arahan dan teknik menulis buku secara mudah dan praktis. Penulis itu akan selalu dikenang dan ilmu yang ditulisnya akan menjadi jariyah yang pahalanya mengalir selamanya.
“Yang terucap akan lenyap, yang ditulis akan abadi,” pungkas Eko Prasetyo memberi semangat. roy