Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugiyanto. (FT/HAMZAH)

TRENGGALEK | duta.co — Nasib kios Pasar Agrobis yang berada di Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalaek, belum mendapatkan perhatian penuh dari Pemerintah Daerah. Pasalnya, hingga saat ini kios Pasar Agrobis atau khusus sayuran tersebut sama sekali belum difungsikan secara maksimal, pasca dibangun beberapa tahun lalu.

Parahnya, kondisi kios yang ada di lokasi pasar banyak yang rusak, meski belum sempat untuk digunakan.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugiyanto, menegaskan, rencananya pasar agro ini digadang–gadang akan menjadi calon pasar agrobisnis terbesar di kota Keripik Tempe. Namun pada kenyataannya justru tidak sesuai rencana awal dibangun.

“Ini dulu perencanaannya seperti dipaksakan,” tuturnya, Minggu, (20/5/2018).

Pihaknya, masih kata politisi asal Demokrat ini, akan meminta kepada pihak Dinas Komindag untuk merevitalisasi ulang agar pasar yang punya lokasi cukup luas itu agar bermanfaat pada penguatan ekonomi secara luas.

“Kita berharap jika bisa merevitalisasi ulang, maka pasar ini akan bagus untuk fasilitasi perutaran ekonomi warga,” tandasnya.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag) Kabupaten Trenggalek, Siswanto mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap jumlah pedagang yang ada di pasar agrobisnis tersebut untuk dilakukan penataan ulang.

“Kita akan mengumpulkan para pedagang pasar untuk nantinya dilakukan penataan ulang. Mengingat beberapa kios yang rusak karena minimnya miat pedagang untuk berjualan,” terang Siswanto.

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa pasar agrobisnis ini dibangun pada masa kepimpinan Bupati Trenggalek Soeharto. Akan tetapi, hingga berulang kali berganti ke masa kepemimpinan Bupati selanjunya hingga saat ini, kios pasar agrobisnis ini belum juga difungsikan sebagaimana mestinya.

Masih terang Siswanto, pihaknya mengakui bahwa telah mengabaikan keberadaan pasar agrobisnis ini. Dengan alasan, lebih memprioritaskan pasar tradisional yang juga berada di Kecamatan Kampak.

“Memang pasca di bangun sejak beberapa tahun silam minat pedagang untuk berjualan di pasar agrobisis ini sangat minim. Oleh karena itu, sudah sangat lama sekali kita tidak menyentuh pasar ini. akan tetapi, kedepan kita akan melakukan tindaklanjut agar keberadaan pasar ini bisa segera dimanfaatkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga lebih sering melakukan evaluasi di pasar tradisional Kampak dan tidak melakukan hal serupa di pasar agrobisni. Meskipun jarak anatara kedua pasar tersebut tidak cukup jauh.

Pembangunan pasar agrobisnis yang berada di Desa Bendoagung Kecamatan Kampak ini dibangun diatas lahan bengkok milik desa. Sehingga untuk pengelolaannya juga melibatkan Pemerintah Daerah bersama pihak Pemerintah Desa setempat. (mil/ham)