Guswanto, Wakil Ketua DPRD Kab. Trenggalek. (DUTA.CO/HAMZAH)

TRENGGALEK | duta.co — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Guswanto, meminta Pemerintah Kabupaten Trengalek untuk segera menyiapkan lahan yang akan dibangun sebagai pengganti gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek.

Persoalannya, pembangunan gedung baru bagi lembaga yang kompeten menangani Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan,dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia ini, terancam akan terpakai untuk perluasan pasar semi modern bagian dari revitalisasi Pasar Pon yang berada di jantung kota Kabupaten Trenggalek.

Guswanto mengatakan, pihaknya sudah bertekad bulat mendukung penuh penyediaan fasilitas BNNK yang sudah dirasakan masyarakat manfaat keberadaannya.

“Apalagi kita sudah dok perda P4GN, itu artinya kita juga sudah siap memberikan fasilitas pendukung kinerjanya,” ungkapnya, Minggu, (25/3/2018) di Trenggalek.

Menurut politisi asal PDI Perjuangan ini, pihaknya merasa prihatin, sebab kondisi peredaran narkoba di Indonesia sudah memasuki katagori berbahaya. Upaya penindakan selama ini dari jajaran kepolisian, kata dia, tidak kurang, tapi masih belum memberikan efek jera kepada para bandar dan pengedar.

“Di Trenggalek masih saja di temukan peredaran pil jenis dobel L, walaupun begitu tetap ini harus ada upaya pencegahannya secara kontinu,” lanjutnya.

Dikatakannya, masih banyak lahan milik Pemkab jika harus menggusur gedung BNNK Trenggalek yang kini berdiri di sebelah timur Pasar Pon atau di Jalan Dewi Sartika itu. Seperti dicontohkannya, banyak lahan Pemkab yang berada di Jalan Brigjend Soetran dengan lausan yang memadai.

“Lahan–lahan itu masih bisa digunakan untuk perkantoran atau lahan yang lain masih banyak pula,” tuturnya.

Masih menurut Guswanto, proses pembangunan pasar semi modern pada Pasar Pon sesuai laporan yang diterimanya, akan berjalan dengan beberapa tahap. Jadi, kata dia, masih ada waktu untuk diusulkan rencana gedung pengganti bagi BNNK Trenggalek.

“Nanti bangunan Pasar Pon tidak bisa dianggarkan dalam setahun. Untuk itu ada jeda untuk persiapan pemindahan gedung BNNK. Namun pihak BNNK juga harus segera menyiapkan proses bangunannya,” tandasnya.

Guswanto menegaskan, BNNK tetap diharapkan bisa ikut serta mengurangi peredaran obat dan barang haram di Trenggalek ini. Kondisi saat ini barang tersebut sudah masuk hingga ke pelosok desa.

“Saat ini tidak hanya masyarakat di perkotaan terancam dengan hal itu tetapi juga warga yang di pelosok juga dalam kondisi terancam. Kalau sudah masyarakat kita disusupi hal seperti itu, apa lagi yang kita harapkan di Trenggalek. Kasus kriminal, kejahatan dan lain sebagainya pasti akan dengan sendirinya mengalami peningkatan, mau jadi apa daerah kita,” tutupnya.(adv/dwn/ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry