Public Relation & CSR Manager PT Pertamina Gas, Zainal Abidin (kiri) berbincang dengan pengelola Resto Apung di Dusun Pelataran, Desa Penatarsewu, Tanggulangin, Sidoarjo, Senin (29/4). DUTA/endang

Dusun Pelataran, Desa Penatarsewu, Tanggulangin, Sidoarjo lokasinya memang cukup jauh dari Jalan Raya Tanggulangin (Sidoarjo – Malang). Namun, desa ini memiliki potensi luar biasa. Dan potensi ini mulai dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian seluruh warganya. Salah satunya dengan membuka Resto Apung Seba yang dibantu PT Pertamina Gas.

Lokasi Resto Apung Seba ini sekitar 15 kilometer dari Pasar Tanggulangin ke arah timur. Ikuti jalan aspal dengan banyak petunjuk arah. Jika bingung, bisa menggunakan map atau bertanya pada warga sekitar. Karena semua warga yang ditemui akan menunjukkan arah ke resto tersebut.

Walau cukup jauh, namun pas sampai di lokasi, sungguh pemandangan yang sangat indah dan berbeda dengan lokasi resto lain. Jika selama ini resto apung hanya buatan, maka di resto ini benar-benar berada di atas lahan tambah seluas lima kilometer.

Memasuki resto, kita akan melewati jembatan yang kanan kirinya adalah tambak udang dan mujaer.  Lalu memasuki resto suasana betul-betul terasa di sebuah pedesaan karena seakan berada di tengah-tengah tambak dengan air yang menggenang.

Ada banyak meja dan kursi untuk tamu layaknya restoran pada umumnya. Para tamu bisa berfoto dengan angle yang bagus memperlihatkan suasana pedesaan.

Di belakang resto, ada dapur untuk memasak yang cukup luas. Ada 25 orang yang terlibat mengelola resto ini di bawah komando Lita Eka Yuvida. Para pekerja ada yang masih muda, ada juga yang sudah memiliki cucu. Mereka bekerjasama menyuguhkan menu dan layanan berkualitas.

Semua tenaga yang terlibat adalah tenaga kerja asli desa tersebut yang sudah dilatih selama dua bulan oleh Pertamina Gas. Mulai dari juru masak hingga pelayanan resto.

Bayu Setiawan salah satunya.Pria 27 tahun ini adalah lulusan sekolah perhotelan di Surabaya jurusan memasak. Bayu sudah melanglang ke berbagai kota bahkan ke luar negeri untuk bekerja sebagai juru masak.

“Lalu orang tua meminta saya pulang. Ya saya turuti walau saya sendiri tidak tahu pulang kampung mau kerja apa,” ujarnya ketika ditemui di soft launching Resto Apung Seba, Senin (29/4).

Beruntung, di tempat tinggalnya ternyata mendirikan sebuah restoran yang menurutnya cukup wah untuk ukuran di desa yang jauh dari kota. “Tapi itulah yang kadang dicari konsumen. Bukan sekadar membeli makan, tapi membeli suasana,” jelasnya.

Mengetahui akan dibuka resto itu, Bayu akhirnya melamar. Dan beruntung, dari pengalamannya selama ini, kini Bayu dipercaya menjadi asisten chef. “Tak menyangka ada seperti ini. Luar biasa,” tukasnya.

Karena itu, Bayu dan tim dapur tidak ingin restoran kebanggaan seluruh warga desa itu bisa menyuguhkan menu spesial. Karena salah satu yang membuat sebuah restoran bisa berjalan panjang adalah menu yang bisa diterima semua kalangan dan berbeda dari yang sudah ada. Misalnya ada menu mangut asap dan panceng mujaer asap.

Public Relation & CSR Manager PT Pertamina Gas, Zainal Abidin (kiri) mencoba ikut memasak bersama para chef Resto Apung Seba. DUTA/endang

“Di desa ini, ada banyak unggulan. Kita punya bahan baku ikan asap yang sangat banyak. Karena kampung ini dikenal sebagai kampung asap. Makanya menu di sini kami buat dari ikan asap itu, sebagian besar, selain ada aneka jenis sea food lainnya,” jelasnya.

Desa ini menjadi binaan PT Pertamina Gas sejak 2013 lalu. Public Relation & CSR PT Pertamina Gas, Zainal Abidin mengatakan awalnya Pertagas membantu cerobong asap untuk pengasapan ikan. Karena di desa itu dikenal sebagai penghasil ikan asap.

Tapi, dengan semakin banyaknya produksi ikan asap, warga mengeluh produksinya tidak bisa terserap pasar secara maksimal.

“Kendalanya belum ada tempat untuk memajang produk mereka. Akhirnya kita bicara, maunya seperti apa. Dari kesepakatan akhirnya muncul ide membuat restoran ini,” ujar Abi, panggilan akrab Zainal Abidin.

Resto Apung Seba ini, kata Abi, seluruhnya diserahkan pada desa setempat. Dengan pengelolaan yang juga diserahkan sepenuhnya pada desa.

“Kita bantu desa yang memang memiliki potensi dan warganya memiliki kemauan untuk berkembang bersama-sama untuk meningkatkan perekonomian warga,” jelasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry