PASURUAN | duta.co – Sebagai seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang merantau di negeri jiran, Malaysia, harapannya bisa membahagiakan keluarga di kampung halaman. Bahkan cita-citanya berhasil membawa pundi rupiah. Namun bila takdir berkata lain, hanya kepasrahan yang terjadi agar bisa selamat di negeri orang.
Namun berbeda yang dialami Suci Srikusmiati (26) seorang TKW asal Dusun Krawan, Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Ibu satu anak ini sudah merantau sejak April 2016 lalu, tapi saat ini harus terbaring di rumah sakit di Selangor, akibat terkena siraman air keras yang dilakukan Salim, warga Bangladesh, lantaran perkara asmara.
Kejadian yang menimpa Suci ini, setelah pihak keluarganya di Pasuruan dihubungi oleh Ali, asal Aceh yang merupakan rekan korban pada tanggal 16 Juli 2017 lalu.
“Saya ditelepon Ali rekan kerja Suci di perusahaan tekstil di daerah Selangor, bahwa Suci dirawat di rumah sakit setelah disiram air kimia oleh Salim karena cintanya ditolak, “ujar Nasikah (45) ibu korban, saat ditemui di rumahnya, Jumat (21/7) sore.
Terkait kejadian yang menimpa anak pertamanya yang menjadi security tersebut, Nasikah bersama Suyud Subagio (50) ayah korban, berharap anaknya bisa cepat pulang ke tanah air. Karena putri korban yakni Nadia Cintya (6) yang saat ini duduk di kelas 1 di bangku SDN Kedawung Wetan 3, terus menanyakan ibunya. Bahkan suami korban, Â Dullah, tak pernah mengunjungi putrinya sejak setahun ini.
Atas peristiwa itu, keluarga korban berharap agar pihak PT Kilang Best Bundle, Selangor, pabrik tekstil tempat korban bekerja ini, untuk ikut memulangkan Suci secepatnya agar bisa dirawat di kampung halamannya.
“Di rumah sakit Selangor, Suci selama dirawat sudah menghabiskan biaya sebesar Rp 30 juta. Duitnya dari mana kami gak tahu, “ucap Nasikah.
Diakuinya, berangkatnya Suci ke negeri Jiran, tanpa diketahuinya setelah proses cerai dengan suaminya. Sejak saat itu, korban tak memberikan kabar. Korban baru memberitahunya setelah 4 bulan berada di Malaysia.
“Kami baru tahu kalau Suci di Malaysia, setelah dia telepon ke saya. Alhamdulillah tiap hari selalu telepon. Dua hari sebelum kejadian gak telepon, “imbuhnya. (dul)
