SURABAYA | duta.co – Siswi SMA Negeri 5 (SMALA) Surabaya beruntung. Karena mereka mendapatkan edukasi langsung tentang penyakit tuberculosis (TB) organ reproduksi dari para dokter dari Departemen Obstetri dan Ginekologi (Obgin) Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga (Unair), Jumat (15/11/2024).
Tim langsung dipimpin Kepala Departemen Obgin, Ketua Program Studi Spesialis 1 dan Spesialis 2, yang dihadiri para dokter senior Obgin, serta para mahasiswa PPDS Obgin FK Unair.
Penyakit TB memang menjadi tema khusus perayaan Dies Natalis ke-77 FK Unair dan ke-111 Pendidikan Dokter di Surabaya. Karena itu tim Departemen Obgin mengedukasi tentang TB organ reproduksi pada pada siswa.
Ketua Prodi Spesialis 1 Obgin FK Unair, dr Ernawati, SpOG (K) menjelaskan penyakit TB itu tidak hanya menyerang paru seperti yang selama ini kita kenal dan ketahui. “Namun bisa menyerang ke bagian tubuh lain termasuk ke organ reproduksi misalnya ke rahim, indung telur dan sebagainya,” ujarnya.
Biasanya jika TB itu menyerang organ reproduksi ditandai dengan ada gangguan haid, perut membesar, ada benjolan dan sebagainya. Deteksi awal kebanyakan karena tumor atau miom dan sejenisnya, tapi setelah dilakukan pemeriksaan ternyata TB.
“Rujukan dari rumah sakit daerah itu biasanya tumor, miom tapi setelah diperiksa lebih dalam eh ternyata TB. Sudah banyak kasusnya dan masyarakat sudah begitu peduli akan hal itu,” jelasnya
Jika TB pada organ reproduksi ini dibiarkan maka akan berakibat pada banyak hal. Selain gangguan haid juga mengalami kesulitan hamil dan lainnya.
Kepala Departemen Obgin, Dr dr Brahmana Askandar, SpOG (K) mengatakan fokus kegiatan ini untuk memberikan edukasi pada siswi SMA yang merupakan calon-calon ibu yang nantinya mengalami masa hamil dan melahirkan.
“Mereka itu harus sehat supaya bisa melahirkan anak-anak sehat. Nanti mereka juga bisa mengedukasi anak-anaknya agar bisa menjaga kesehatan,” kata dr Brahmana.
Disebutkannya selama ini paling banyak penyakit yang diderita masyarakat adalah jantung, otak dan kanker. Padahal sebagian dari jenis ketiga penyakit itu bisa dicegah karena sudah ada vaksin dan deteksi dini penyakit.
Dalam sesi talkshow ada tiga pembicara yang tampil yakni dr Gandhi Singgih Nugroho, dr Arif Tunjung Seto, SpOG dan dr Herpramanto, SpOG. Mereka bergantian memberikan paparan terkait masalah organ reproduksi.
Selain acara edukasi, tim Departemen Obgin juga membawa alat USG ke SMALA. Seluruh guru dan tenaga pendidikan yang perempuan dilakukan pemeriksaan dengan USG. Ini dilakukan untuk mendeteksi dini kelainan yang ada pada perut dan sekitarnya.
Wakil Kepala SMALA, Mohammad Imron mengaku senang ada edukasi dari ahli kesehatan pada siswa dan guru.
Diakuinya, kehadiran para dokter ini bukan sekadar memberikan edukasi tapi juga memotivasi siswa. Karena rata-rata siswa-siswi SMALA itu menginginkan menjadi dokter. “Karena kehadiran para dokter di sini seakan bukti nyata untuk memotivasi siswa-siswi,” kata Imron. lis