GELEDAH: Densus 88 amankan barang bukti dari rumah terduga teroris Tawangmangu, Senin (29/5). (ist)

SUKOHARJO | duta.co – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Senin (29/5) menangkap seorang terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo. Informasi yang dihimpun, Densus 88 menangkap pria bernama Wahyudi, warga Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, sekitar pukul 04.30 WIB.

Kakak ipar Wahyudi, Sarmadi, membenarkan penangkapan tersebut. Ditemui wartawan di rumahnya, ia mengatakan bahwa Wahyudi ditangkap pagi kemarin. Ia mendapatkan kabar tersebut dari perangkat Desa Bugel yang datang bersama seorang polisi dan anggota TNI.

“Tadi pagi (kemarin-red) Pak Bayan (perangkat desa) datang ke rumah dan mengatakan saudara kami, Wahyudi telah ditangkap Densus 88. Tetapi kejadian pastinya saya tidak tahu persis karena pada saat penangkapan tidak ada satu orang pun saksi yang melihat,” ujar Sarmadi, Senin (29/5).

Sarmadi mengatakan, Wahyudi kesehariannya bekerja di sebuah House Of Laundry di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Di mata keluarga dan masyarakat, tidak ada hal yang mencurigakan dari perilaku Wahyudi baik di rumah maupun di tempat kerjanya.

Sementara itu sejumlah petinggi Polres Sukoharjo yang terlihat di lokasi penggeledahan (rumah Wahyudi) tidak bisa memberikan keterangan apa pun terkait penangkapan terduga teroris di Polokarto ini.

Usai penangkapan, Senin siang Densus 88 menggeledah rumah dan tempat kerja Wahyudi. Densus 88 menggeledah sebuah ruko laundry di Jalan Sidomukti, Cemani, Grogol, Sukoharjo. Penggeledahan dilakukan oleh tim gabungan mulai sekitar pukul 13.00 WIB.

Di ruko tempat bekerja sekaligus tempat tinggal Wahyudi itu, ia dikabarkan ditangkap. Usai penggeledahan selama sekitar 90 menit, polisi membawa sejumlah barang bukti yang dimasukkan dalam sebuah kardus dan tas plastik.

Pemilik usaha laundry, Ayu Detia, mengatakan tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa polisi. Namun polisi sempat mencari paspor, tetapi tidak ditemukan.

Ketua RT 03/06 Jatibaru, Desa Cemani, Budi Santoso yang menyaksikan penggeledahan mengatakan, dari rumah laundry tersebut polisi membawa sejumlah barang bukti. Yakni handphone, carger, ketapel, kelereng, buku, dan sejumlah uang.

“Saya tadi diajak untuk menyaksikan penggeledahan di ruko. Petugas membawa handphone, cargher, buku dan sejumlah uang,” ujar Budi.

 

Penggeledahan di Tawangmangu

Selain menggeledah rumah di Sukoharjo, Densus 88 juga menggeledah sebuah rumah lantai dua di Dukuh Watusambang, Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (29/6). Menurut warga rumah itu ditinggali warga asli setempat bernama Triyono (31) alias Babus beserta Fitri dan empat anaknya.

“Itu setiap hari ditinggali Pak Babus Triyono dan keluarga. Tiap hari jualan souvenir, orangnya baik Mas,” kata Jikem, tetangga Triyono. Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 13.45 WIB. Sejumlah warga yang ditemui mengaku tak mengenal pemilik rumah tersebut.

Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak dan ketua RT setempat ikut ke dalam rumah berpagar besi kuning hijau tersebut. Belum ada pernyataan resmi dari kepolisian. Namun menurut informasi yang dihimpun, penggeledahan itu diduga terkait teror bom Kampung Melayu, beberapa waktu lalu.

Pantauan di lokasi, penggeledahan juga melibatkan sejumlah anggota TNI, Tim Inafis dan Brimob Polres Karanganyar. Polisi juga memasang ‘police line’ di sekitar lokasi agar masyarakat tidak bisa mendekat. Sehari sebelumnya, yakni Minggu (28/5), Densus 88 Mabes Polri juga mengamankan salah satu terduga pelaku penyerangan bom bunuh diri Terminal Kampung Melayu. Pelaku tersebut berinisial R alias B asal Rembang, Jawa Tengah.

 

“R ditangkap pada tanggal 27 Mei 2017 di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Pria ini diduga memiliki kaitan dengan pelaku teror bom Kampung Melayu,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (28/5)

R alias B diamankan sekitar pukul 14.40 WIB, saat bersama anaknya dan dibonceng oleh temannya berinisial K di Cibubur. R sempat diamankan karena diduga berkomunikasi dengan Ahmad Sukri (AS), salah satu pelaku bom Kampung Melayu.

“Pada 23 mei (R alias B) melakukan kontak dengan salah seorang pelaku bom bunuh diri, karena dia menyerahkan sesuatu kepada AS,” katanya.

Selain itu, Densus 88 juga ikut mengamankan sejumlah barang bukti, yakni dua unit telepon genggam, uang sebesar Rp 1,8 juta, dompet berisi KTP, kartu ATM dan BPKB sepeda motor. “Mereka diamankan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Sekarang masih dalam pendalaman di Mako Brimob untuk diamankan dan diinterogasi,” jelasnya.

Densus 88 memiliki waktu tujuh hari untuk menetapkan dugaan terhadap R alias B apakah benar salah satu dari pelaku aksi bom Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sementara itu, kemarin dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melaya dimakamkan di Jakarta (beritanya baca halaman 8). hud, mer, tri

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry