Ledakan di Mapolresta Surabaya, Senin (14/5). ist

SURABAYA | duta.co – Densus 88 Antiteror terlibat baku tembak dengan terduga teroris di di Jalan Sikatan, Manukan Kulon, Surabaya, Selasa (15/5) sekitar pukul 17.15 WIB. Akibatnya, seorang terduga teroris tewas di lokasi.

“Terjadi tembak menembak, seorang meninggal dunia. Umur diperkirakan 39-41 tahun,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera kepada wartawan, Selasa (15/8).

Frans mengatakan petugas mengambil tindakan tegas karena terduga teroris melawan.”Tindakan dilakukan karena pihak yang dikejar melawan. Kami memiliki pertimbangan matang,” ujar Frans.

Frans menambahkan, 1 terduga teroris itu ditembak karena adanya tindakan yang membahayakan petugas.

Sekarung Bahan Peledak

Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti-teror Polri menangkap 13 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya pascabom bunuh diri di Kota Pahlawan dan Sidoarjo. Sejumlah barang bukti terkait bom rakitan disita dalam operasi tersebut.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebutkan, bom rakitan siap pakai juga berhasil disita. Hanya saja Setyo tidak bisa mengungkap jumlah pasti bom yang disita. Sebab, sebagian sudah didisposal (dimusnahkan dengan cara diledakkan).

“Kita tidak bisa mengatakan bomnya berapa. Karena masih ada komponen lain. Kata rekan-rekan di lapangan masih ada komponen sekarung yang siap dirakit,” ujar Setyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).

Setyo juga memperlihatkan foto barang bukti yang disita dari rumah bomber tiga gereja di Surabaya, unit rusun di dekat Mapolsek Taman, Sidoarjo, dan penangkapan 13 anggota JAD Surabaya. Densus 88 menemukan banyak bahan peledak di rumah anggota JAD Surabaya tersebut. Ada juga bom rakitan siap digunakan berhasil disita.

Menurut Setyo, Dita Oepriarto pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta, Surabaya sempat menitipkan bom rakitan ke beberapa anggotanya. Dita sendiri diketahui sebagai Ketua JAD Surabaya. “Dita sempat titipkan bom kepada IF alias Wicang. Dan diserahkan juga kepada Tri. Jadi diduga mereka ini sudah siap melakukan bom bunuh diri,” tuturnya.

Secara umum, karakteristik bom rakitan yang ditemukan sama, triacetone triperoxide (TATP). Bom yang dikenal dengan sebutan ‘mother of satan’ ini memiliki daya ledak cukup tinggi.

Pada gambar yang diperlihatkan, terlihat dua kontainer plastik berisi beberapa bom rakitan yang dikemas gelas mug besi. Juga dua bom pipa yang dimasukkan dalam satu kontainer plastik. “Mug ini kalau pecah kan bisa jadi serpihan. Pipa juga gitu. Ini bahaya,” ucap Setyo. tom, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry