KEDIRI | duta.co -Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Kediri semakin mudah dengan hadirnya sistem pendaftaran melalui jalur online. Memang tidak yang pertama kalinya setiap memasuki ajaran baru, namun dengan sistem pendaftaran online ini bisa mempermudah para calon siswa dan wali murid untuk mendaftakan anaknya.
Memasuki hari terakhir PPDB online, tampak masih banyak orang tua yang mengantarkan anaknya utuk masuk di sekolah pilihan. Salah satunya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kediri sampai menjelang penutupan, masih ada yang mendaftar.
Ketua Pelaksana PPDB SMPN 8 Kota Kediri Dwi Cahya Sari mengatakan, selama proses pendaftaran berjalan lancar. Peserta yang telah mendaftarkan diri sebanyak 504 calon siswa baru ditambah dengan pagu 268 peserta.
“Hari pertama pendaftaran ada sebanyak 204 peserta, hari kedua paling banyak, kemarin dan hari ini mengalami penurunan. Kalau dikalkulasikan semuanya, tahun ini peserta yang mendaftar mengalami kenaikan dibanding tahun lalu,” katanya.
Meski ada beberapa wali siswa yang memiliki Nomor Induk Keluarga (NIK) tidak terintregitas langsung dengan Dispendukcapil, menurutnya sudah terdapat solusi. Bagi mereka yang NIK-nya tidak terkoneksi langsung, maka pendaftaran dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Kediri.
“Selanjutnya, untuk wali siswa tinggal mengirimkan berkas persyaratan ke sekolah. Memang sempat ada beberapa, tapi tidak banyak dan semua sudah teratasi dengan baik,” katanya.
Seperti disampaikan Vanila (30), salah satu wali murid asal Desa Selo Tompeng Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri mengaku terbantu dengan adanya sistem pendaftaran online ini. Proses pendaftaran semakin cepat dan bisa memilih sekolah yang anaknya inginkan. Ia pun mengaku menyekolahkan anaknya ke Kota Kediri agar bisa lebih produktif.
“Alhamdulillah pelaksanaan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Itu karena sosialisasinya sudah sejak jauh-jauh hari, sehingga orang tua bisa mempersiapkan lebih maksimal. Namun kalau bisa, untuk luar kota porsinya ditambah 20 atau 25 persen,” harapnya. (ian/nng)
