Pelaksanan pilkada serentak sudah dilakukan, yang merupakan bagian konstitusi harus dilakukan guna melanjutkan pemerintahan.

Ada beberapa point penting bagi proses pendewasaan berdemokrasi yang sudah menjadi model disepakati bersama melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada). Tolok ukur kualitas berdemokrasi masih diukur dari angka partisipasi kehadiran di TPS seperti panitia lomba balap karung, yang terdepan adalah sebagai juaranya.

Dalam proses berdemokrasi untuk menghasilkan kepemimpinan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan daerah, tentunya diperlukan tidak hanya kualitas calon yang mampu me-manage pemerintahan, melainkan juga mewujudkan masyarakat yang berkeadilan di berbagai sektor. Selain itu keadilan atas sumber daya alam dan lingkungan, tidak hanya pendidikan politik, namun bagaimana kita menjaga keseimbangan alam dan budaya.

Hari ini kita disuguhkan hal terbalik, bagaimana Pilkada menjadi ajang show off force calon pemimpin yang mengedepankan pendekatan kapital daripada harus mencerdaskan rakyat. Hal itu diperbolehkan dalam berdemokrasi, tapi dampak sosial bagi sangat besar, praktek money politics membabi buta, dibungkus dengan berbagai program sosial. Ini mirip situasi jaman kolonial memanfaatkan situasi sosial, ekonomi dan geopolitik untuk mencapai target kemenangan.

Janji politik sudah tidak lagi dipandang sebagai alat program kerja ditawarkan hanya sebagai syarat untuk ditulis dan diserahkan ke penyelenggara, yakni KPUD. Semua hanya tertumpu pada titik akhir “menang”, sehingga nilai-nilai demokrasi sudah tidak menjadi bagian penting dalam melakukan pendidikan bagi rakyat.

Kualitas demokrasi tidak hanya akan melahirkan kepemimpinan terbaik, tapi juga akan menghasilkan produk politik berkualitas, baik dalam pemerintahan maupun sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan politik yang kita dapat dari pelaksanaan di Jombang hanya meninggalkan masalah sosial di masyarakat dan menjadi tiang gantung bagi pemimpin yang menjadikan situasi sosial masyarakat dan kekuatan kapital sebagai alat mencapai tujuan. Strategi politik tidak akan menjadi pelajaran atau success story, melainkan hegemoni dalam pelaksanaan pemerintahan nantinya.

Semoga pemimpin terpilih sekarang mampu membangun dan membangkitkan pola pikir yang kritis terhadap masyarakat Jombang dan mampu mengatasi problem yang ditinggalkan pemimpin sebelumnya.

M. Djalli

Khodam NU dan Aktivis 98

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry