KEDIRI | duta.co -Kado spesial diberikan perwakilan warga di sejumlah kecamatan pada HUT Kabupaten Kediri ke-1215 bertema ‘Nyawiji Hanyengkuyung Kadiri Hanggayuh Mukti’. Mengandung arti menyatukan hati, jiwa, cipta, rasa dan karsa dari berbagai elemen untuk menggapai cita-cita Kediri mulya sejahtera.
Aliansi Masyarakat Peduli Desa dikoordinir Sunaryo, warga Purwoasri berjanji akan menggelar aksi ketiga terkait pengisian jabatan perangkat desa.
“Saya akan buka semua, yang jelas Kapolres sudah saya lapori. Semoga ada jalan untuk membuka rekayasa ini, karena kasus pertama korbannya anak saya kemudian Pak Satirin (Kepala BPMPD, red) kemudian dimutasi,” terang Sunaryo, koordinator aksi dikonfirmasi Senin pagi (25/03/2019).
Memang seiring tahapan pengisian perangkat desa, justru pejabat yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, H. Satirin justru dimutasi oleh bupati bersama 22 pejabat lainnya. Sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), kini menduduki jabatan baru Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial (Kesra). Sementara jabatan yang ditinggalkan Satirin, dibiarkan lowong.
Hingga berita ini diturunkan, diterangkan Ketua PAC PDI Purwoasri ini, pihaknya mengaku belum menerima respon baik dari Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno maupun Ketua DPRD H. Sulkani atas aksi telah digelar dua kali di depan Pemkab Kediri.
“Hingga saat ini saya belum respon baik dari mereka, seolah tidak ada niatan baik untuk memberikan solusi atas keluhan disampaikan warganya,” tegasnya.
Pada aksi ketiga nanti, Sunaryo akan menggelar aksi di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri. “Kami berencana aksi ketiga sasarannya ke Kantor Kejaksaan, meski sebenarnya kami bisa menebak jawabanya ya itu tidak punya alat bukti. Kita masih cari jalan, untuk membuka kasus ini termasuk kasus lain di tubuh Pemkab,” jelas Sunaryo. (nng)
