SMP 17 Agustus 1945 mulai menerapkan pembelajaran tatap muka dan daring sejak Rabu (29/9/2021). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Inovasi harus terus dilakukan lembaga pendidikan untuk memberikan rasa nyaman bagi siswa dan guru dalam penerapan pembelajaran hybrid.

Itu yang dilakukan Yayasan Pendidikan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya. YPTA rela merogoh kantong untuk membeli alat canggih demi menunjang pembelajaran luring dan daring yang saat ini diterapkan.

Alat yang digunakan itu Artificial Intelligence Auto Tracking Distance Learning Camera (kamera tracking).  YPTA menggunakan kamera tersebut di salah satu kelas di SMP 17 Agustus 1945 (SMPTag) Surabaya yang mulai menerapkan pembelajaran hybrid sejak Rabu (29/9/2021) lalu itu.

Artificial Intelligence Auto Tracking Distance Learning Camera yang dipasang menggantung di ruangan kelas. DUTA/ist

Direktur Sistem Informasi YPTA Surabaya, Supangat mengatakan kamera tracking ini merupakan alat pembelajaran jarak jauh yang berguna agar guru sepenuhnya terlibat dengan siswa di mana pun mereka belajar.

“Kamera ini dirancang khusus untuk kelas hybrid dan memungkinkan guru untuk sepenuhnya bergerak di sekitar ruangan sementara kamera secara otomatis mengikuti untuk melibatkan pelajar di kelas dan jarak jauh secara setara,” ujar Supangat.

Teknologi AI Auto Tracking dan lensa 12X Optical Zoom, PoE + dengan konektivitas USB, DL30 membuat guru dapat fokus pada semua siswa tanpa khawatir. “Jadi semua siswa bisa diperhatikan baik yang ada di kelas maupun yang sedang mengikuti pelajaran dari rumah,” tambah Supangat.

Direktur Sistem Informasi YPTA, Supangat. DUTA/ist

Kamera tracking ini memang baru diujicobakan. Ternyata sangat disukai guru dan siswa. Kepala SMPTag, Wiwik wahyuningsih mengaku kamera tracking ini memudahkan dia ketika mengajar luring dan daring.

“Selama ini harus pakai handphone atau laptop. Ribet dikerjakan sendiri. Sekarang dengan kamera tracking, guru tinggal mengajar saja dan semua siswa bisa mengikuti pelajaran dengan baik,” ujarnya.

Wiwik pun bersyukur, YPTA memberikan fasilitas sarana prasarana yang memadai bagi para guru agar bisa mengajar dengan lebih fokus di masa pandemi ini.

Salah satu siswa, Rizky Rafael juga mengaku senang dengan pembelajaran hybrid yang saat ini diterapkan di sekolahnya.

“Pembelajaran seperti ini membantu siswa yang sedang belajar daring untuk bisa melihat pembelajaran yang ada di kelas dan mempermudah siswa lebih mengerti apa yang dipelajari di kelas,” tuturnya.

Alat canggih yang disinyalir baru satu-satunya dipakai di Lembaga pendidikan jenjang SMP di Jatim. Supangat mengatakan nantinya kamera seharga Rp 30 juta per unit ini akan dipasang di banyak kelas yang dipakai untuk hybrid.

“Kita lihat kebutuhannya. Dan Yayasan akan memenuhi semua kelas yang membutuhkan alat ini,” tandas Supangat. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry