SURABAYA | duta.co – Belakangan ini, informasi hoax seolah-olah sudah menjadi konsumsi publik. Sayangnya, informasi yang tidak benar sering digunakan untuk memobilisir massa untuk kepentingan tertentu.

Atas kondisi darurat hoax ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengininisasi lahirnya seminar anti hoax beberapa waktu lalu. Pada acara ini juga diselenggarakan deklarasi anti hoax.

Hadir sebagai narasumber adalah Brigjen Pol. Fadil Imran, Direktur Cyber crime Polri yang diwakili Kombes Pol Kurniadi. SH, SIK, M Si, Kasubdit 3 Direktorat Cyber Crime Mabes Polri.

Selain dari pihak kepolisian, turut hadir adalah Abdul Munir Mulkhan, cendekiawan, Bambang Sukoci, Biro Hukum UMS, dan Suwarmin, Pimred salah satu media di Solo. Kombes Pol Kurniadi memandang, hoax adalah kalimat yang disusun dengan rapi yang mengandung informasi atau berita kebohongan.

“Salah satu conto Hoax adalah beberapa waktu lalu kita mendapat photo mengenai orang yang terbakar di berita disampaikan jika itu adalah muslim Rohingnya yang dibantai namun setelah ditelusuri itu adalah korban kebakaran truk tangki yang terbakar di Kongo,” terangnya.

Kurniadi mengungkapkan, pihaknya sudah sudah membentuk masyarakata anti hoax. “Kita siap untuk memfasilitasi jika mahasiswa disni ingin belajar supaya terhindar dari Hoax,” ucapnya.

Abdul Munir Mulkhan menilai, kehidupan saat ini berbeda dengan kehidupan jaman dulu. Dimana saat ini orang hidup berinteraksi dengan berbagai macam orang dan  berbagai macam keyakinan, berbeda dengan dulu yang hanya bisa berinteraksi secara terbatas.

“Hoax  (Pemberitaan Palsu) sebagai Informsi yang pemberitaanya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah menjadi benar,” jelasnya. azi

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry