Alumni 84 FK Unair yang menjadi atlet wushu saat difile Dies Natalis 2025, Minggu (9/11/2025). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Halaman Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Minggu (9/11/2025) menjadi saksi kekompakan para alumni dari berbagai angkatan.

Mereka berkumpul untuk merayakan Dies Natalis ke-71 FK Unair dan 112 Pendidikan Dokter di Surabaya dengan melakukan defile per angkatan  dalam tema Fit for Life.

Salah satu yang unik adalah angkatan 84 di mana mereka membawa olahraga Wushu. Sebanyak 60 orang alumni angkatan 84 mereka berpakaian  cheongsam ala atlet Wushu. Totalitas dengan membawa alat untuk olahraga Wushu seperti tongkat dan kipas.

Angkatan 85 memperagakan gerakan wushu di hadapan pimpinan Unair dan FK, Minggu (9/11/2025). DUTA/ist

Ketua alumni angkatan 84, dr Henry Wibowo, SpAnd mengaku bukan tanpa alasan mereka membawa Wushu di acara reuni akbar ini.  “Kami terinspirasi dari Krisdayanti di usia yang tidak muda lagi bisa berprestasi di olahraga Wushu. Dia terlihat fit dan sangat bugar,” ujar dr Henry.

Karenanya untuk defile ini, angkatan 84 yang berusia antara 60 hingga 61 tahun itu berlatih dari guru Wushu profesional selama dua minggu terakhir. “Ternyata olahraga ini cocok dengan kita yang sudah tua. Olahraga ini tidak membuat tulang cedera kalau dilakukan dengan benar dan dengan pelatih,” ungkapnya.

Selama dua minggu terakhir, para alumni 84 merasakan manfaatnya. Dan mereka berkomitmen untuk menjadikan Wushu sebagai olahraga rutin. “Kami akan terus berlatih setelah ini,” kata dr Henry.

Tidak hanya alumni 84, alumni dari 85 juga melakukan atraksi Wushu di hadapan pimpinan Rektorat Unair dan  dekanat FK Unair. Mereka menginginkan Wushu sebagai olahraga yang digeluti banyak masyarakat terutama yang sudah berusia lanjut.

Dengan tema Fit for Life, sebanyak 55 peserta yang terdiri dari alumni dan departemen FK Unair mengikuti defile ini. Angkatan tertua yakni 1963 ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan ini.

Alumni Bantu FK Jadi Institusi Berdampak

Dekan FK Unair, Prof Dr dr Eighty Mardiyan Kurniawati menegaskan FK Unair berkomitmen untuk menjadi institusi berdampak. Dampak itu yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia di manapun berada.

Untuk menjadi institusi berdampak itu, peran alumni sangatlah penting. “Karena  banyak alumni FK Unair yang berada di berbagai daerah dan sudah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara. Kami berharap nantinya para alumni bisa terus berkontribusi dan mengabdi,” kata dekan FK Unair perempuan  pertama itu.

Rektor Unair, Prof Muhammad Madyan mengapresiasi FK Unair dalam merayakan Dies Natalis tahun ini. Diakuinya, kekompakan para alumni FK Unair tidak ada tandingannya. “Tidak ada universitas besar tanpa adanya alumni. Alumni adalah energi masa depan. Di tangan alumni, nama Unair bisa bersinar di manapun,” ungkapnya.

Prof Madyan pun menyebut bahwa FK Unair akan memilikingedung setinggi 16 lantai yang saat ini sedang dibangun. “Nantinya gedung itu akan menjadi barometer perkembangan kedokteran di Indonesia,” ungkapnya.

Rangkaian Dies Natalis FK Unair ini akan diisi oleh berbagai kegiatan. Pengabdian masyarakat di 50 lokasi baik di Jawa Timur dan di laut pulau. Juga akan ada ajang lari, seminar dan sebagainya. Puncaknya akan digelar konser musik yang akan menghadirkan grup band Sheila on7. lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry