SIDOARJO | duta.co – Belum ada tanda-tanda sukses penanganan Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo. Meski sudah dipersiapkan menuju new normal, jumlah pasien baru masih melambung tinggi. Sejumlah perangkat desa pun mengeluhkan tertutupnya data pasien, ini membuat mereka semakin sulit mendeteksi keberadaan virus tersebut.
Sampai Jumat (19/6/202), data yang terekam Dinas Kesehatan ada 1129 orang terkonfirmasi positif. Sementara 642 orang sudah masuk Pasien Dalam Penawasan (PDP). 1280 orang masuk ODP. Dan 77 orang (ODP) tidak diketahui alamatnya.
“Yang membuat kita semakin bingung, data di desa saja, tidak bisa dibaca keberadaannya. Bagaimana kita mau mencegah, kalau yang dicegah tidak jelas ada di mana? Sudah begitu standar penanganan pasien yang diduga terpapar Covid-19 masih sangat rendah,” jelas salah seorang perangkat di wilayah Krian, Sidoarjo kepada duta.co, Sabtu (20/6/2020).
Misalnya, ia menyebut kasus. Ada pasien meninggal, diduga terpapar Covid-19. Mestinya, segera dilakukan kanalisasi, rumah pasien dan tetangganya harus segera stiril. Secepatnya. “Ini tidak, akhirnya karena tidak paham, warga dengan leluasa takziah. Sementara, petugas kesehatan tak kunjung bergerak,” keluhnya.
Di samping itu, data yang ada di desa juga semakin misteri. “Saya sebagai tim relawan saja tidak tahu, siapa-siapa warga yang terpapar Covid-19. Padahal, kalau rapat ada 11 orang terpapar. Hanya sampai di sini, kita tidak tahu siapa-siapanya, juga tidak paham bagaimana mereka diselamatkan, termasuk tetangga-tetangganya,” pungkasnya.
Desa Sidorejo 4 PDP, 3 Terkonfirmasi
Di desa Sidorejo, Kecamatan Krian misalnya, diam-diam PDP sudah berjumlah 4 orang, sementara yang terkonfirmasi ada 3 orang. Ada 2 orang dalam pengawasan (ODP). Kabarnya, angka ini juga membengkak. “Sudah di atas 10 orang. Tetapi, kita tidak tahu siapa-siapa mereka itu,” demikian salah seorang warga yang aktif menjadi relawan Covid-19. (luth)
