PASURUAN | duta.co – Darurat kekeringan meluas di wilayah Kabupaten Pasuruan. Bahkan kekeringan ini makin meluas. Sebelumnya hanya melanda sekitar 20 desa di 5 kecamatan. Namun saat ini sudah mencapai 22 desa di 7 kecamatan. Sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menambah distribusi air bersih untuk atasi bencana tersebut.

Setelah Desa Kedungpengaron, Kecamatan Kejayan, krisis air bersih, ditambah lagi di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur. Wakil Bupati Pasuruan, A Mujib Imron langsung menuju ke lokasi kekeringan di Desa Kedungpengaron, didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang, Hanung dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Misbah Zunib, untuk temui warga.

Dihadapan warga, Wabup Pasuruan yang akrab dipanggil Gus Mujib ini berjanji akan terus mendistribusikan air ke lokasi kekeringan, termasuk mengajak perusahaan-perusahaan melalalui  Corporate Social Responbility (CSR). “Kami berharap agar warga terdampak ini bisa tercukupi air bersih,” papar Gus Mujib, di sela kunjungannya, Kamis (11/10/2018).

Gus Mujib menegaskan, Pemkab Pasuruan akan terus melakukan dropping air bersih ke 22 desa terdampak kekeringan, diantaranya Desa Wonosunyo dan Bulusari, Kecamatan Gempol, Desa Cukur Guling, Karangjati, Karangasem, Watulumbung dan Desa Lumbang di Kecamatan Lumbang.

Berikutnya Desa Balunganyar, Pasinan, Semedusari, dan Wates, Kecamatan Lekok, kemudian Desa Jeladri, Kedungrejo dan Sumberrejo, Kecamatan Winongan, Desa Sibon, Petung, Klakah, Tambakrejo, Mangguan dan Ngantungan, Kecamatan Pasrepan, serta Desa Kedungpengaron, Kecamatan Kejayan.

“Pemkab Pasuruan juga telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 400 juta untuk distribusi air bersih ke semua desa. Bahwasanya dropping air bersih akan terus dilakukan sampai musim penghujan tiba. Kalau menurut BMKG sekitar akhir Nopember sudah mulai hujan. Maka dari itu, kita tidak akan berhenti untuk melakukan dropping air bersih sampai hujan datang,” urainya

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan, apabila sebelumnya hanya tiga kali pengiriman dalam sehari, akan tetapi dropping air bersih kini dilakukan selama empat kali dalam satu hari dengan menggunakan armada tangki air dari BPBD, PDAM, Dinas Sosial, Cipta Karya dan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kabupaten Pasuruan.

“Saat ini area kekeringan meluasnya lagi, yang sebelumnya hanya 20 desa, sekarang jumlahnya 22 desa menyusul 2 desa lagi yakni Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Kejayan, dan Desa Ngembal, Kecamatan Tutur. Sebelumnya di Desa Wonosunyo, tepatnya di Dusun Belahan, Kecamatan Gempol juga mengalami kekeringan, sehingga butuh pengiriman air bersih,” tandas Bakti Jati Permana, saat di Desa Kedungpengaron

Pihaknya sudah koordinasi dengan Kecamatan Kejayan terkait distribusi air ke Desa Kedung Pengaron. “Dari koordinasi itu, pihak kecamatan akan berupaya maksimal untuk meminta bantuan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Kejayan, melalui CSR nya yakni dari Pocari dan Mayora. Dipastikan kedua perusahaan ini akan memberikan bantuan dalam waktu dekat,” imbuh Bakti. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry