PEMBENAHAN. Sejumlah pekerja melakukan pembenahan dengan menutup tanggul jebol dengan sandbag. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co — Tanggul Kali Sadar di Miji Baru Gang II, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto jebol. Sebagai antisipasi agar kerusakan tidak meluas, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) Kota Mojokerto menutup tanggul jebol dengan sandbag (karung pasir).

Plt. Kepala DPUPR Perkim Kota Mojokerto, Endah Supriyani ST MT, didampingi Kabid Sumber Daya Air Basuki Ismail SP MSi menuturkan, peristiwa jebolnya tanggul diduga akibat kuatnya arus sungai yang meluap saat adanya hujan deras disertai angin yang terjadi pada hari Rabu (22/10/2025).

“Mungkin tanggulnya sudah rapuh. Sehingga dengan meluapnya air sungai disertai derasnya arus sungai mengakibatkan tanggul jebol. Tanggul yang jebol panjangnya berkisar 4 meter dan tingginya 4 meteran,” tuturnya.

Endah juga menyampaikan, pihaknya sudah melaporkan jebolnya tanggul kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Perum Jasa Tirta (PJT) sebagai lembagà yang berwenang atas pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai.

“Kita sudah melaporkan jebolnya tanggul kali Sadar ke pihak BBWS dan PJT 1, sekaligus berkoordinasi untuk melakukan pembenahan,” ujarnya.

Dari koordinasi tersebut, pembenahan tanggul kritis tersebut dilakukan kolaborasi antara PJT 1 dan DPUPR Perkim Kota Mojokerto, DPUPR Perkim diminta tenaga kerjanya

“Karena darurat, untuk sementara pembenahan dilakukan dengan menutup tanggul yang jebol dengan sandbag agar kerusakan tidak meluas. DPUPR Perkim di minta tenaga kerjanya untuk mengisi sandbag dengan pasir, selanjutnya menutup tanggul yang jebol,” katanya.

Untuk pembenahan tersebut, DPUPR Perkim mengerahkan 20 orang tenaga kerja. Sebagian tenaga kerja mengisi pasir ke dalam sandbag di Rolak Songo dan sedangkan yang lainnya membersihkan material longsoran agar tidak menutup saluran sungai.

“Pengerjaan ini mengantisipasi kerusakan tidak meluas yang menyebabkan longsor dan mengakibatkan kerusakan fasilitas umum. Jika itu meluas, air bisa juga akan masuk ke perkampungan,” harapannya.

Endah menyampaikan, pengerjaan pembenahan secara permanen akan ditindaklanjuti oleh pihak BBWS. “Pembenahan sementara akan kelar antara 2 sampai 3 harian,” pungkasnya. (ywd)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry