Suasana Nobar di Masjid Al-Ikhlas, Perumahan Graha Sidorejo Indah. (FT/DUTA.CO/MKY)

SIDOARJO | duta.co – Remaja Masjid Al-Ikhlas, Perum Graha Permata Sidorejo, Krian, Sidoarjo, Sabtu (30/9/2017) menggelar nonton bareng film G30S/PKI. Nobar ini dimaksudkan untuk mengingatkan generasi muda agar hati-hati dengan paham komunis.

“Semangatnya darul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih. Mencegah kerusakan (kemudaratan) lebih diutamakan dibanding menarik kemanfaatan. Sejarah kelam kekejaman PKI jangan sampai terulang kembali,”jelas Abdul Wahid, Ketua Takmir Masjid Al-Ikhlas kepada duta.co, Sabtu (30/9/2017) malam.

Masih menurut Aba Wahid, panggilan akrabnya, pemahaman terhadap politik PKI, sangat diperlukan. Apalagi tidak sedikit para kiai dan jenderal-jenderal yang menjadi korban. Ini bukan berarti membenci keluarga mereka, tetapi, doktrin dan paham PKI, harus dilawan.

“Sebagian orang meyakini bahwa paham PKI sudah mati, tidak akan bangkit lagi. Tetapi, kenyataannya tidak sedikit orang yang berdiri tegak membelanya. Belakangan ada upaya untuk mengaburkan sejarah, sehingga PKI dianggap sebagai korban, ini berbahaya,” jelasnya.

Bahwa ada perlakuan tidak adil kepada keluarga PKI, itu urusan kebijakan pemerintah. Tetapi, kekejaman PKI kepada kiai, santri tidak bisa dilupakan begitu saja. Pemberontakan PKI bukan hanya 1965, tahun 1948 PKI sudah berupaya menyingkirkan umat Islam dan berusaha merebut negeri ini.

“Tidak sedikit umat Islam, tahun 1948, menjadi korban kekejamannya,” jelasnya sambil menegaskan bahwa, rekonsiliasi dengan keluarga PKI, tetap diperlukan, tetapi sejarah tidak boleh dikaburkan.

Nobar Remas Masjid Al-Ikhlas ini sejalan dengan instruksi Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur. “Ini perlu. Bukan berarti untuk menghembuskan kebencian, tetapi untuk mengingatkan generasi penerus terhadap masa lalu yang kelam yaitu, tragedi pemberontakan komunis atau dikenal G30S/PKI.  Dengan begitu tidak terulang di kemudian hari,” demikian seruan MUI Jatim yang ditandatangan Ketua Umum KH Abdusshomad Buchori dan H Ainul Yaqin, M Si, Apt, Selasa (26/9/2017). (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry