KEDIRI | duta.co -Ujian tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) digelar di Hall Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri diikuti ribuan peserta, berdasarkan data 3.800 peserta dari warga di Kabupaten Kediri, hanya meloloskan 266 peserta atau 7% dari kuota yang ada.
Padahal, dijelaskan Plt Kepala BKD Kabupaten Kediri Sukadi, kebutuhan perekrutan di Pemerintah Kabupaten Kediri sebesar 490 formasi. Rendahnya tingkat kelulusan Standart Kompetensi Dasar (SKD), disampaikan Sukadi, peserta harus melewati tahapan passing grade yang telah ditetapkan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Berdasarkan hasil evaluasi dari total peserta 3.800 orang se – Kabupaten Kediri, hanya 7% saja mampu melampaui nilai passing grade. Artinya hanya sekitar 266 orang yang lolos. Padahal total kebutuhan perekrutan di Kabupaten Kediri sebesar 490 formasi,” ungkap Sukadi, saat dikonfirmasi, Jum’at (02/11/2018).
Ia pun sangat menyayangkan perihal hasil tes tersebut, meski diakui penyebab utama ketidaklulusan dikarenakan skore yang minim. Untuk itu, pihaknya bakal melayangkan surat pelaporan kepada Kementerian Aparatur Sipil Negara (Kemenpan) dan BKN atas hasil ujian ini.
“Namun bila kejadiannya seperti ini, dimana angka kelulusan hanya mencapai separuh dari formasi yang ditentukan, maka kami sebagai pembuat kebijakan di tingkat daerah akan mengirim surat kepada Kemenpan dan BKN terkait pelaporan hasil ini. Kebijakan apa yang nanti diambil, kami hanya dapat menunggu arahan dari atasan,” terangnya.
Perlu diketahui, sesuai aturan penilaian seleksi tes CPNS tahun ini, Kemenpan mematok poin passing grade sebesar 298 dari 100 butir soal yang terbagi dalam 3 macam. Materi ujian, nilai karakteristik pribadi sebesar 130 point dari soal 35, intelegensi umum 80 point dari 30 soal dan wawasan kebangsaan 75 point dari 35 soal.
Nilai tersebut secara otomotis muncul dilayar komputer ketika waktu pengerjaan 90 menit berakhir. Ditambahkan, bahwa 266 peserta tes CPNS yang berhasil lolos pada tes SKD ini, masih akan menjalani tes berikutnya yaitu tes Standart Kompetensi Bidang (SKB). Tes ini merupakan tahapan akhir bagi peserta untuk dinyatakan lulus atau tidak menjadi PNS di Kabupaten Kediri.
Atas hasil pengumuman ini cukup melegakan bagi peserta yangv dinyatakan lolos, seperti disampaikan Nurul Hidayati (27), salah satu peserta CPNS berstatus guru PAUD di Mojokerto. Dia mengaku telah mempersiapokan diri sejak dua bulan lalu. Memang diakui ada beberapa tes yang menurutnya cukup sulit untuk dikerjakan.
“Sudah 2 bulan lalu persiapan, tapi saat tes ya masih ada beberapa yang sulit. Terutama saat mengerjakan Tes Intelegensi Umum (TIU), karena butuh berpikir lebih,” ungkapnya usai mengikuti tes. (ian/nng)
