Mayor Supriyo turun langsung bersama anggota Banser dan personel kepolisian menjaga salah satu gereja di wilayah Kecamatan Sukolilo Surabaya, Senin (21/5/2018) dini hari. (FT/DUTA.CO/ANDI MULYA)

SURABAYA  | duta.co – Pengamanan gereja makin ditingkatkan di sejumlah wilayah di Indonesia oleh aparat gabungan dan dibantu elemen masyarakat lainnya. Tak terkecuali juga dilakukan aparat gabungan dari Polsek dan Koramil Sukolilo yang langsung menurunkan semua personel melakukan pengamanan gereja-gereja di wilayah Kecamatan Sukolilo, Senin (21/5/2018) dini hari.

Danramil Sukolilo, Mayor Inf Supriyo Triwahono kepada duta.co mengatakan, pihaknya bersama Polsek Sukolilo dan 150 anggota Banser kompak mengamankan seluruh gereja di wilayah Kecamatan Sukolilo.

“Kita disini sangat serius mengamankan rumah peribadatan dan tak terkecuali gereja. Ini juga langkah antisipasi agar wilayah Sukolilo tetap kondusif dan tidak terjadi lagi tragedi bom yang menghenyakkan kota Surabaya minggu lalu,” ungkapnya.

Keterlibatan Banser dan komponen masyarakat lainnya dalam menjaga gereja pasca tragedi bom bunuh diri yang dilakukan para teroris juga berkat intensifnya komunikasi sosial yang dilakukan Mayor Supriyo. Padahal dirinya baru saja menjabat sebagai Danramil Sukolilo mulai Jumat (11/5/2018) lalu.

“Kepedulian warga dan komponen masyarakat khususnya Banser adalah bentuk perlawanan terhadap maraknya intoleransi beragama,” ujarnya.

Danramil menambahkan bahwa kejadian peledakan bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya merupakan peringatan awal bagi warga Smagar lebih waspada dan bisa membangun hidup bersatu sehingga tidak memberikan ruang gerak pembiaran bagi teroris.

“Dengan hidup guyub dan rukun di masyarakat merupakan senjata paling ampuh dalam memberantas teroris dengan cara menginformasikan keberadaan teroris disekitar kita,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Kapolsek Sukolilo Kompol Ghani menyatakan bahwa kegiatan pengamanan gereja dan titik rawan lainnya di wilayah Sukolilo yang dilakukan seluruh personel Polsek, Koramil Sukolilo, dan Banser adalah bukti kekompakan dalam menjaga wilayah tetap aman dan kondusif.

“Saya mendukung hal ini dengan harapan ke depan Surabaya bersih dari teroris khususnya Sukolilo,” katanya.

Senada, Koordinator Banser Kecamatan Sukolilo, Farhan mengaku bahwa pihaknya menurunkan 150 anggota untuk membantu aparat keamanan menjaga seluruh gereja di Sukolilo. “Kami disini tidak main-main dan sangat serius menjaga rumah ibadah khususnya gereja dengan tujuan para jemaat gereja tetap nyaman dan tidak takut dalam menjalankan kewajiban ibadahnya,” singkatnya. (and)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry