JAKARTA | duta.co – Entah kebetulan atau tidak, sejumlah kehebohan di tanah air sering dikaitkan dengan Tiongkok. Mulai kasus Ahok, pekerja ilegal China, hingga gelontoran dana dari negeri Tirai Bambu untuk Go-Jek, transportasi berbasis IT yang memelopori kehebohan ojek dan taksi online.
Berdasarkan sumber yang enggan disebutkan namanya, saat ini Go-Jek masih bungkam soal kabar ‘gembira’ tersebut untuk dibagikan kepada media.
“Sepertinya belum ada pernyataan dari manajemen (Go-Jek) saat ini,” kata narasumber tersebut Jumat (5/5/2017).
Jika memang benar para investor yang dipimpin Tencent menanamkan dana USD 1,2 miliar, maka nilai valuasi Go-Jek ditaksir sampai USD 3 miliar atau di kisaran Rp 40 triliun.
Valuasi USD 3 miliar itu akan menjadikan Go-Jek salah satu startup paling bernilai di Asia Tenggara. Menyamai saingannya Grab yang kabarnya memiliki valuasi sama-sama USD 3 miliar.
Go-Jek sendiri selama ini telah mendapatkan pendanaan cukup besar. Pada Agustus 2016, Go-Jek memperoleh investasi USD 550 juta dari KKR dan Warburg Pincus, yang membuat valuasi mereka berada di kisaran USD 1,3 miliar. dtn