KEDIRI | duta.co -Ribuan pekerja penambang galian C di aliran lahar Sungai Ngobo berada di kawasan PTPN XII Ngrangkah Sepawon, Rabu malam sempat dihebohkan akan datangnya alat berat didatangkan CV Mansyurin Barokah. Sontak saja, sejumlah penambang pun terlihat resah dan menyatakan akan kembali melakukan aksi demo.

Pernyataan ini disampaikan Slamet, salah satu pengurus yang ditunjuk perwakilan penambang tradisional, paska Rapat Akbar 27 Nopember tahun lalu.

“Kabar yang kami terima, akan ada alat berat bahkan jumlahnya dua unit. Salah satunya sempat diturunkan di lahan milik perkebunan Mangli kemudian dipindah di dekat makam,” jelas Slamet, akrab dipanggil Mbah Singo.

Namun setelah dicek di lokasi, keberadaan alat berat pada Rabu sore telah tidak ada di lokasi. Dari keterangan sejumlah warga tinggal di sekitar Makam Desa Mangli, alat berat tersebut pada siang hari telah dibawa pergi.

“Awalnya datang di tanah lapang milik Perkebungan Mangli kemudian dipindah di deket makam desa. Kemarin siang kemudian dibawa pergi oleh beberapa orang dinaikkan truk,” jelas Sutrisno, warga  desa setempat.

Terkait akan kembali digelarnya demo para penambang, Kasi Humas Polsek Plosoklaten, Bripka Mayanto Fajar .H .SH menyatakan, bahwa informasi tersebut tidak benar.

“Tidak ada alat berat yang datang, juga tidak ada aksi demo dilakukan para penambang. Kami berharap situasi selalu kondusif dan tidak terjadi gejolak di wilayah hukum Polsek Plosoklaten,” jelasnya.

Sementara pihak CV Mansyurin Barokah, melalui Helmi Ansori menyampaikan memang ada rencana akan mengirim alat berat, namun tidak dilakukan pada hari ini.

“Info tersebut tidak benar, kami tunda pengirimannya,” jelas Helmi, yang juga menjabat Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Kediri. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry