SURABAYA | duta.co – Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) meminta puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 yang akan dilaksanakan di Surabaya pada 20 Desember tidak dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik jelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.

“Kami tidak menolak ada HKSN di Jatim, tapi diharapkan untuk tidak mempolitisasinya karena ini berkaitan dengan uang rakyat,” ujar Koordinator FK3JT KH Fahurrozi saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (5/12/2017).

Menurut Gus Fahrur sapaan akrab KH Fahrurrozi, peringatan HKSN 2017 direncanakan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo tersebut, ada agenda pembagian paket sembilan bahan pokok (Sembako) kepada masyarakat tidak mampu.  “Ini sangat rawan dipolitisasi karena yang menjadi pelaksananya adalah Kementerian Sosial, yang menterinya maju sebagai salah satu bakal Calon Gubernur Jatim,” dalih kiai asli Pasuruan ini.

Untuk menghindari dugaan yang kurang baik, para Kiai Kampung meminta supaya Khofifah Indar Parawansa segera mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial sehingga masyarakat mendapat jaminan bahwa tak ada unsur kampanye dalam peringatan HKSN kali ini.

“Dipilihnya Jawa Timur sebagai lokasi puncak peringatan HKSN 2017 juga sarat kepentingan politik sebab Menteri Sosial saat sedang mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Timur,” tambah Gus Fahrur.

Selain itu, para Kiai Kampung se Jawa Timur juga mengingatkan Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa supaya  mendengarkan apa yang menjadi masukan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang menyampaikan bahwa tugas seorang Mensos adalah mengurusi kemanusiaan.

Apalagi, posisi sebagai seorang Mensos sangat strategis dalam Kabinet Kerja sehingga dibutuhkan konsentrasi dan pemikirannya tak bercabang dengan kepentingan lain. Mengingat, memasuki musim penghujan banyak terjadi musibah bencana alam di berbagai daerah di Indonesia yang segera butuh penanganan.

“Masukan Pak JK yang menyarankan Khofifah mundur agar fokus terhadap pencalonannya sebagai bakal Cagub Jatim itu sudah sangat tepat. Alangkah baiknya masukan itu diterima,” saran Gus Fahrur.

Dalam kesempatan ini, para Kiai Kampung se Jawa Timur juga minta Presiden RI Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja Mensos yang ternyata hanya fokus di Jawa Timur. “Padahal wilayah Indonesia ini sangat luas. Jangan hanya karena mencalonkan diri di Pilgub maka bantuan terfokus di Jawa Timur. Saya kira ini uang rakyat, jangan dibagi-bagi dengan dalih kepentingan politik,” pungkas Gus Fahrur.(ud)