JAKARTA | duta.co — Pegiat media sosial (medsos), Riski Ariani, menyoroti deklarasi dukungan terhadap pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang dipimpin Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), di Pondok Pesantren Bumi Shalawat di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024). Gus Muhdlor berbalik mendukung Prabowo-Gibran, sehari setelah rumah dinasnya digeledah oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Gus Muhdlor, terseret dalam pusaran kasus korupsi pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah. Pada kasus yang bermula dari Opeasi Tangkap Tangan (OTT) KPK ini, ajudan dan ipar Gus Muhdlor turut ditangkap.
Pegiat medsos Riski Ariani atau yang dikenal juga dengan nama Kiki Daliyo menyorot dukungan Gus Muhdlor ini melalui akun Facebooknya. Musababnya, sebelum kasus korupsi tersebut mencuat, Gus Muhdlor yang diusung PKB mendukung pasangan Anies-Muhaimin (Gus Imin), bahkan telah mengikuti kampanye Gus Imin.
Pada akun Facebook Riski Ariani, Kiki mengupload artikel portal berita nasional dengan judul ‘Bupati Sidoarjo Muncul di Deklarasi Prabowo usai Rumah Dinas Digeledah KPK’. Ia juga menambahi caption:
“Semua pejabat yang gak beres, pasti merapatnya ke 02. Mungkin takut kalo perbuatan tercelanya di buka pak lurah, alhasil cari aman gabung ke 02.”
Ia menjabarkan, selama kampanye Pilpres 2024, paslon 02 memang identik dengan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai banyak pihak ingin melanggengkan kekuasaannya. Tak hanya Jokowi, sejumlah menteri atau penyelenggara negara juga terlihat secara terbuka mendukung paslon. Tak jarang, pejabat atau penyelenggara yang kini mendukung 02 terseret berbagai pusaran kasus korupsi.
Misal, kata dia, sebut saja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto yang pernah diperiksa Kejagung dalam pusaran kasus korupsi ekpor minyak sawit mentah; Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan yang tersangkut tukar guling lahan hutan hingga permainan impor bawang putih. Ada jug Gubernur Jawa Timur, Khofifah yang terkait kasus dana hibah.
Postingan Riski Ariani tersebut, langsung mendapatkan atensi dari netizen. Rata-rata satu suara dengan Riski yang menganggap bahwa pejabat korup memang mendukung 02 demi tertutupinya masalah hukum mereka.
Akun @Marda membeberkan bahwa, pelanggar hukum memang biasa berkumpul di paslon 02.
“Wah jika pelanggar hukum ngumpul dlm salah satu paslon maka dipastikan pemilih pintar tdk akan pernah memilih klompok sarang penyamun,” katanya.
“Silahkan pejabat2 yg korup merapat ke 02, tpi rakyat kecil paham pasti memilih calon pemimpin lain yg anti korupsi,” kata akun @Banyak Rejeki.
“Mau di bw kemana Bangsa ini klu koalisi nya yg bermasalah,kasihan rakyat ko tega” nya para pemuja nya masih mendukung nya,” kata Lindon Philipus Silalahi.
Akun @Raititi Pidada membeberkan bahwa, pendukung paslon 02 biasanya merupakan orang-orang yang memiliki masalah hukum.
“Berarti yg dukung 02 adalah orang-orang yg punya masalah hukum, koruptor dan kurang waras,” katanya.
Diketahui, selain Gus Muhdlor, iparnya yang menjadi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) juga berbalik mendukung 02, setelah sebelumnya mendukung Ganjar-Mahfud. Wajar, Gus Yani memenangi Pilkada Gresik setelah diusung PDIP.
Namun, belakangan Gus Yani diduga tersangkut kasus korupsi pembangunan rumah sakit Gresik Sehati. Setelah dugaan itu mencuat, ia tiba-tiba berubah haluan dengan ikut deklarasi mendukung Prabowo-Gibran, bersama ipar dan mertuanya. (red)