GRESIK | duta.co – Akibat cuaca buruk yang terjadi akhir – akhir ini stok ikan laut berkurang. Sejumlah pengepul dan pasar ikan di Kabupaten Gresik, mulai kehabisan stok ikan laut. Keberadaan ikan laut menjadi langka. Bahkan nyaris menghilang akibat belum adanya pasokan ikan dari nelayan setempat.
Kalaupun ada stok, jumlah sangat sedikit dan itupun dengan harga yang mahal. Seperti terpantau di Pasar Baru, Jalan Gubernur Suryo dan Pasar Sidomoro, Jalan Kapten Dulasim, Gresik. Dua pasar ini tampak ikan yang tersedia kebanyakan ikan air tawar jenis nila dan gurami ditambah ikan tambak berupa bandeng.
Cuaca buruk berupa gelombang tinggi disertai angin kencang, membuat stok ikan di pasar setempat, nyaris menghilang. Aktifitas jual beli tampak sepi. Dari puluhan pedagang ikan yang biasa mangkal di area Pasar Baru dan Pasar Sidomoro, hanya menyisakan dua hingga tiga pedagang saja yang masih bertahan.
“Saat ini hanya menjual ikan jenis tertentu saja dengan jumlah terbatas, seperti udang, dan gurami, yang merupakan stok lama yang belum terjual. Kira-kira sudah sepekan lebih, katanya tidak ada yang mencari ikan di laut karena cuaca buruk,” terang Wati (34) pedagang ikan, Kamis 4/1/2018.
Keberadaan ikan laut yang semakin langka ini, membuat harga ikan yang tersisa menjadi sangat mahal. Harganya naik antara Rp 30 ribu hingga Rp 37 ribu perkilogram. Ikan gurami misalnya semula harganya Rp 20 ribu perkilogram naik menjadi Rp 37 ribu perkilogram.
“Yang bikin mahal ini karena stok terbatas. Nelayan tidak mendistribusikan ikan lantaran mereka tidak melaut. Mudah-mudahan cuaca segera membaik jadi pasokan ikan laut kembali normal,” ujar salah satu pedagang lainnya.
