Wagub Emil Dardak (tengah) didampingi Kepala BI Jatim, Budi Hanoto (dua dari kiri) berbicara pada media usai acara The 8th EJAVEC 2021 di Kantor Bank Indonesia Jawa Timur, Kamis (4/11/2021). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co — Perekonomian di Jawa Timur dipacu untuk terus bergerak setelah hampir dua tahun pandemi Covid-19. Namun, semua itu tidak akan tercapai, jika kondisi kasus Covid-19 tidak bisa dikendalikan.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjaga kesimbangan agar kegiatan masyarakat untuk menunjang kesejahteraan tidak lagi terganggu dengan tidak melanggar protokol kesehatan.

“Kita melakukan langkah-langkah agar Covid-19 bisa dikendalikan. Lakukan operasi yustisi yang berjalan bersinergi dengan beberapa episode PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

“Syarat utama jika ekonomi bisa berjalan adalah Covid-19 dalam kondisi aman terkendali. Itu syarat utama yang tidak boleh ditawar. Karena 60 persen dari ekonomi Jawa Timur dari sektor konsumsi. Sektor konsumsi bisa berjalan manakala kondisi mobilitas masyarakat bisa terjaga. Dan mobilitas bisa dibuka jika Covid-19 terkendali. Itu tidak bisa ditawar lagi,” jelas Emil.

Emil yang ditemui usai jadi pembicara di ajang The 8th EJAVEC 2021 di Kantor Bank Indonesia Jawa Timur, Kamis (4/11/2021) itu menegaskan saat ini Pemprov Jatim juga menjaga supply dan demand. Supply dengan memastikan sektor manufaktur yang menyumbang 30 persen perekonomian di Jatim bisa berjalan lancar. Ini didorong oleh vaksinasi yang juga lancar.

“Demand dengan mengendalikan COvid-19 yang mendorong kita secara perlahan bisa membuka aktivitas masyarakat. Dengan aktivitas meningkat, maka demand akan naik,” tukasnya.

Dikatakan Emil, apa yang dilakukan Pemprov Jatim itu adalah cara sederhana namun pelaksanaannya sangat komplek. “Membutuhkan dukungan banyak pihak. Karenanya kami tetap meminta semua pihak menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan,” tukasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto menambahkan vaksinasi menjadi kunci penting untuk pemulihan ekonomi di Jawa Timur. Karenanya, Budi mengaku mendukung langkah Pemprov Jatim yang menggencarkan vaksinasi di semua sektor.

“Ketika vaksinasi itu terus diperluas, maka akan ada pergerakan di sektor ekonomi. Kita mendukung penuh program vaksinasi di Jawa Timur. Karenanya kami di sektor keuangan juga mencoba membantu memperluas cakupan vaksinasi ini,” ungkap Budi.

Dengan semakin luasnya program vaksinasi, maka level PPKM secara otomatis akan mengalami penurunan. Sehingga dengan begitu maka akan ada aktivitas massyarakat. Ketika ada aktivitas masyarakat maka akan diimbagi dengan peningkatan permintaan.

“Kita berharap di triwulan keempat akan ada peningkatan perekonomian seiring dengan semakin membaiknya kasus Covid-19,” tukas Budi. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry