SURABAYA | duta.co – Muhammad Sholeh alias Cak Sholeh, kecewat berat atas perlakuan kebijakan maskapai penerbangan Citilink. Pengacara yang dikenal dengan tagline No Viral No Justice ini, heran dengan penghangusan tiket hanya karena terlambat 5 menit.
“Posisi konsumen selalu dirugikan. Ceritanya begini: Saya lagi ada di Bandara Cengkareng (Soekarno-Hatta red.), terlambat check in pesawat Citilink. Terlambatnya Cuma 5 menit teman-teman,” kata Cak Sholeh dalam video pendek berdurasi 1:49 menit terlihat duta.co, Kamis (30/5/24).
Tapi, lanjut Cak Sholeh. Meski cuma terlambat 5 menit, ternyata sudah ditutup (akses boarding). “Terpaksa tiket saya Jakarta-Surabaya hangus. Mestinya naik jam 4 (16.00 wib) kurang sedikit, harus beli lagi, untuk menjelang jam 6, tepatnya pukul 17.55 Wib. Dan harus keluar duit (lagi) sebesar 944 ribu rupiah. Padahal, tiket yang pertama itu Rp 1 juta,” tegas Cak Sholeh heran.
“Maksud saya begini: Kenapa konsumen selalu tidak diuntungkan, selalu dirugikan. Padahal, pesawat belum berangkat. Kalau pun terlambat, masih bisa menyusul. Saya katakan pesawatnya loh masih ada. Orang-orang juga belum naik pesawat. Kenapa ini ditutup?” tanya Cak Sholeh.
Ternyata, jawaban petugas mengecewakan. “Pak ini sistemnya memang begitu,” jawabnya lugas.
Padahal, masih kata Cak Sholeh, kemarin dia naik Pelita Air, 30 menit mau boarding, pesawat sudah mau berangkat. Justru dikasih info: Pak ini pesawat sudah mau boarding, bapak segera berangkat menuju pesawat.
“Dan tidak ada masalah. Artinya, masing-masing maskapai kebijakannya tidak sama. Kalau Pelita Air boleh, Citilink tidak boleh. Padahal, kalau (mereka) yang terlambat, ada delay misalnya, kita (penumpang) cuma dikasih roti, minuman, tidak ada tiket ditambah misalnya. Tetapi kenapa terlambat 5 menit saja 1 juta sudah hangus. Jadi Citilink sangat mengecewakan,” pungkas Cak Sholeh.
Sampai berita ini terunggah duta.co belum mendapat pejelasan dari manajemen Citilink. (mky)
