Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi, saat meresmikan sejumlah infrastruktur sekolah, Selasa (24/1).

LAMONGAN | duta.co – Pendidikan karakter di Lamongan terus digelorakan untuk menuju generasi emas di tahun 2045. Demikian disampaiakan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat meresmikan sejumlah infrastruktur sekolah, Selasa (24/1).

Pada kesempatan itu, Bupati Yuhronur meresmikan beberapa infrastruktur sekolah sebagai pendukung sarana-prasarana proses belajar siswa.  Mulai dari Laboratorium Virtual Fisika dan Kimia di SMAN 1 Lamongan, Masjid Al-Ikhlas SMAN 3 Lamongan, dan gerbang pintu masuk SMAN 2 Lamongan.

Bupati Yuhronur mengungkapkan, dalam menciptakan generasi emas di era 4.0 diperlukan dukungan pengembangan inovasi sarana-prasana belajar yang memanfaatkan teknologi informasi. Salah satunya dengan menghadirkan Laboratorium Virtual Fisika dan Kimia berbasis Virtual Reality (VR) yang dilakukan oleh SMAN 1 Lamongan.

“Menjadi bagian dari masa depan, laboratorium menggunakan VR atau metavers, harus dijaga dan dikembangkan dengan betul. Sebab teknologi informasi yang sudah manjadi bagian dalam kehidupan sosial ini, menjadi jawaban dan tantangan bagi SMAN 1 Lamongan secara berkelanjutan,” tuturnya saat meresmikan Lab Virtual IPA SMAN 1 Lamongan.

Dalam melahirkan generasi pemimpin bangsa yang berkarakter dan leader yang baik, kata bupati Yuhronur, diperlukan generasi yang melek akan teknologi informasi. “Kita bangun secara bersamaan infrastruktur dan karakter yang di mulai dari sekolah-sekolah ini, dengan begitu semoga memberikan manfaat nilai karakter anak didik yang bersekolah,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi menambah, tantangan generasi saat ini tidak hanya berprestasi dibidang keilmuan. Lebih dari itu, juga dituntut berintelektual secara akhlak. Sehingga perlu pengembangan religius di masing-masing sekolah.

“Sarana-prasarana ibadan SMAN 3 ini akan mengantarkan siswanya berproses secara intelektual dan berakhlak mulia. Sehingga, diharapkan disaat terjun ke masyarakat mampu mengambil peran-peran intelektual di masyarakat, karena sudah memiliki bekal secara religius dari kegiatan di masjid,” ujarnya saat kunjungan di SMAN 3 Lamongan

Sedangkan, pada peresmian gerbang pintu masuk SMAN 2 Lamongan, Wahyudi mengatakan, gapura Smada Lamongan gambaran layaknya pepatah jawa ‘Ajining Raga Ana Ing Busana’. Ini menggambarkan kemegahan proses bejar mengajar yang didukung dengan sarana-prasarana yang memadai.

“Pintu gerbang ini menjadi busana dari SMAN 2 Lamongan. Dengan adanya pintu gerbang ini akan semakin membagakan SMA 2 dan proses belajar mengajar akan menjadi lebih baik dengan sarana prasarana yang lebih baik,” pungkasnya. (dam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry