Putri Yanti (dua kiri) menangis saat bertemu media di sela acara pengukuhan mahasiswa baru Unusa, Senin (8/9/2025). DUTA/ist
TAHUN ini, Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerima mahasiswa program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Dari 269 kuota mahasiswa baru KIPK ini, lima diantaranya untuk FK. Beasiswa penuh hingga program profesi dokter diberikan bagi  yang memang layak menerimanya.
Satu di antara penerima KIPK FK itu adalah Putri Yanti. Putri berasal dari Muara Enim, Palembang. Lulusan SMAN 1 Gelumbang itu ternyata sudah dua tahun lalu lulus SMA atau tepatnya pada 2023.
Obsesinya memang ingin menjadi dokter. Dia ikut tes masuk  ke FK di berbagai universitas negeri. Namun selalu gagal. “Saudara dan tetangga selalu mencemooh, mau kuliah ke fakultas kedokteran, apa tidak terlalu tinggi mimpinya. Orang miskin, mana bisa jadi dokter. Kuliah di jurusan lain saja. Begitu selalu yang dikatakan saudara saya,” kata Putri saat ditemui usai pengukuhan mahasiswa baru Unus 2025-2026, Senin (8/9/2025).
Namun tekad dan keinginan Putri sangatlah tinggi. Dia tidak ingin menggugurkan impian itu. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara dan korban perceraian orang tua, Putri mengaku ingin mengubah hidup keluarganya.
Gagal menembus FK di perguruan tinggi negeri pada 2023, Putri pun harus membantu ibunya Heriana mencari nafkah. Sebagai penjual keliling, hasil kerja ibunya tidak cukup untuk membiayai hidup dia dan adiknya. “Makanya saya kerja jaga toko klontong. Tidak kuliah tapi bantu ibu cari uang,” jelasnya.
Di sela kerja itu, obsesinya bisa kuliah kedokteran tidak pernah luntur. Dia selalu menyelesaikan soal-soal UTBK di sela jam kerjanya. “Sampai sudah tidak berbentuk itu buku,” katanya.
Namun, rasa putus asa menyergap. Pada 2024 dia tidak mengikuti UTBK. Padahal dia sudah memperbarui akun UTBK-nya. “Ya putus asa karena di tahun sebelumnya selalu gagal.” tukasnya.
Entah mengapa pada 2025 ini, tekad menjadi dokter itu kembali muncul. Dia mengikuti kembali UTBK namun gagal menembus PTN yang diinginkan. Sampai akhirnya ada petunjuk untuk masuk FK Unusa.
“Saya lihat di medsos KIP Kuliah dan ada kampus namanya Unusa yang menerima KIPK untuk fakultas kedokteran. Saya mendaftar dengan melampirkan nilai UTBK dan setelah mengikuti serangkaian tes saya diterima,” jelasnya.
Senang tak terkira akhirnya Putri bisa kuliah di kedokteran. Beasiswa penuh dari pendidikan dokter hingga profesi dokter akan dia terima. Selama enam tahun, Putri akan berkuliah di FK Unusa tanpa membayar sepeserrpun. “Inilah pembuktian saya pada orang-orang yang selama ini menganggap mimpi saya ketinggian. Ternyata mimpi itu harus setinggi mungkin. Asalkan diimbagi doa dan berusaha,” kata Putri yang tak kuasa menahan air mata haru.
Anak pertama pasangan Miswanto dan Heriana ini bertekad untuk menyelesaikan kuliah dengan baik. Dia ingin mengabdikan diri sebagai dokter untuk masyarakat luas terutama di kampung halamannya kelak. lis/bersambung
Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry