Keterangan foto youtube

JAKARTA | duta.co — Lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS)‎ merilis hasil surveynya. Meski hasilnya mirip dengan lembaga survey lain, tetapi CSIS menemukan jawaban cerdas para pemilih PKB. Ternyata, pemilih PKB melihat Khofifah lebih PKB ketimbang Gus Ipul. Jasa-jasa Khofifah membesarkan PKB tidak bisa dipungkiri, termasuk bantuan jamaah Muslimat NU.

Hasil survey CSIS menyebutkan, elektabilitas calon gubenur (Cagub) Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa dan pasangannya, calon wakil gubenur (Cawagub) Emil Dardak unggul atas pesaingnya Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno. Elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 53,8 persen, sementara Gus Ipul-Puti hanya 37,8 persen. Selisihnya semakin jauh, 16 persen.

“Hanya ada 8,7 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya,” kata peneliti CSIS, Philips J Vermonte, dalam paparan hasil survei Pilgub Jatim, di Jakarta, Minggu (13/5) sebagaimana diberitakan beritasatu.com dari Suara Pembaruan Senin (14/5/2018).

Survei tersebut dilaksanakan 16-30 April dengan melibatkan 920 responden. Survei ini menggunakan metode wawancara dan mengisi kuesioner oleh responden. Philips menjelaskan, sejauh ini baru 61,2 persen responden menyatakan telah mantap atas pilihannya. Sisanya masih berubah sesuai dinamika politik selama 1,5 bulan ke depan.

Menurutnya, pasangan Khofifah-Emil didukung oleh pemilih perempuan sebanyak 54,6 persen dibandingkan laki-laki hanya 45,4 persen. Sementara, Gus Ipul-Puti lebih didukung pemilih laki-laki mencapai 57,3 persen. Sedangkan untuk pemilih perempuan, Gus Ipul-Puti hanya meraup 42,7 persen. “Kemantapan pemilih Khofifah-Emil lebih tinggi dibanding pemilih Gus Ipul-Puti,” ujar Philips.

Uniknya, lanjut Philips, 22,6 persen responden menyebut PKB adalah partai utama yang mencalonkan Khofifah-Emil. Padahal, PKB merupakan pendukung pasangan Gus Ipul-Puti. Untuk konteks Gus Ipul-Puti yang didukung PKB, sebanyak 36,3 persen responden menyebutkan PDIP merupakan partai utama pengusung pasangan ini. Hanya 23,3 persen responden menyebutkan PKB adalah partai pengusung pasangan Gus Ipul-Puti.

“Ini artinya, pemilih lebih mengasosiasikan PKB dengan Khofifah dibandingkan Gus Ipul.‎ Padahal, Jatim merupakan basis suara PKB,” tutur Philips.

Hasil survey ini sangat masuk akal. Mengapa? Karena Khofifah selama ini dikenal tokoh pendiri PKB, memiliki kontribusi besar membesarkan partai ini. Bahkan Khofifah, melalui jamaah Muslimat NU terbukti menjadi pilar utama kebesaran PKB. “Kalau pun kebijakan partai menafikan Khofifah, tetapi, pemilih PKB tetap tidak tega karena jasa Khofifah begitu besar untuk partai ini,” demikian disampaikan salah seorang jamaah Muslimat NU kepada duta.co suatu ketika. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry