SIDOARJO | duta.co — Ada saja ekspektasi para buruh PT Hair Star Indonesia, Sidoarjo. Cukup kreatif, karena rasa senang dan kagumnya terhadap pasangan Kofifah-Emil mereka menyerukan kalimat “nomor 1 yes yang lain lewat” pada sebuah kertas karton, Rabu (6/6/2018).

Poster buatan tangan ini di elu-elukan oleh sebagian buruh saat menerima kunjungan cawagub nomor urut satu,  Emil Elestianto Dardak di perusahaannya. Ribuan buruh yang mayoritas kaum hawa ini menyambut gembira kedatangan suami Arumi Bachsin ini. “Ternyata ganteng ya, lebih ganteng dari posternya,” celetuk salah satu karyawan.

Ardian salah satu karyawan di perusahaan pembuat rambut sintetis ini menuturkan bawasanya poster yang dibuatnya merupakan inisiatif pribadinya untuk mendukung Emil Dardak dalam Pilgub Jatim. “Ini inisiatif sendiri untuk mendukung Kang Emil untuk Jatim 1,” ungkap Ardian.

Ditambahkan olehnya, “menurut saya Kang Emil ini baik, kan sudah terbukti di Trenggalek. Apalagi melihat hasil debat kemarin beliau sangat luar biasa,” tambahnya.

“Kami berharap dengan kepemimpinan Ibu Kofifah dan Emil Dardak nantinya, Jawa Timur bisa lebih maju dan tetap  memperhatikan kesejahteraan buruh dan kemajuan dunia usaha,” tegas Ardian.

PT Hair Star Indonesia Sidoarjo  merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan Wig, yang hasil produksinya mayoritas diekspor keluar Indonesia.  Dengan 3.000 karyawan, PT Hair Star Indonesia mampu memproduksi kurang lebih 300.000 pcs wig setiap bulannya.

Hair Star sendiri sempat memiliki 6.000 pekerja, karena ketatnya persaingan dunia usaha kini karyawan perusahaan ini tinggal separuhnya saja.

Persaingan usaha dan kondusifitas dunia usaha untuk memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat tentunya tentunya perlu menjadi perhatian pemerintah. Menyikapi hal ini Doktor lulusan Jepang ini menegaskan, “pada perinsipnya Pemerintah harus bisa membawa keadilan bagi semua pihak,” ungkap Emil.

“Kita ingin bersama-sama Jawa Timur bisa berdaya saing dan bisa mensejahterakan para pekerjanya. Tentunya daya saing ini akan diukur dengan pertimbangan-pertimbangan yang salah satunya daya saing.”

“Seperti yang saya katakan tadi, daya saing ini adalah kompleks, selain upah kita juga banyak membahas terkait peningkatan kesejahteraan pekerja dalam beberapa hal sepertihalnya terjangkaunya akan kesehatan serta pendidikan yang gratis dan berkualitas Tis Tas,” imbuhnya.

“Selain itu juga perlu adanya upaya peningkatan kualitas tenaga kerja. Kita punya BLK, namun fokusnya masih kepada masyarakat yang belum pernah kerja saja. Kedepan kita juga harus bisa memikirkan peningkatan kualitas pekerja untuk bisa mengembangkan potensinya untuk menjawab tantangan-tantangan kedepan sepertihalnya datangnya revolusi industri ke-4,” tandas Waketum APKASI ini. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry