SEMARANG | duta.co – Ingat! Open defecation free (ODF) merupakan sebuah kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak melakukan buang air besar (BAB) sembarangan.

Dengan demikian, ODF menjadi sebuah program kesehatan diri dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dari pembuangan kotoran manusia (tinja).

Sebab, pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, sehingga untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut harus dilakukan rekayasa pada akses pembuangan tinja. Rekayasa yang dimaksud adalah dengan cara membuang tinja pada jamban.

Hari ini (08/08) warga kecamatan Tembalang melakukan deklarasi ODF di halaman Kecamatan Tembalang Jalan Kol H Iman Soeparto No. 1, Bulusan, Tembalang, Kota Semarang. Warga menyatakan diri untuk hidup bersih dan sehat dengan BAB sesuai pada tempat yang semestinya.

Camat Tembalang, Heroe Soekendar, SSos menyatakan perlunya deklarasi ODF. Menurutnya hal ini akan memicu semangat bekerja dengan budaya hidup bersih dan sehat. Heroe berharap agar masyarakat Kota Semarang, khususnya warga kecamatan tembalang memiliki jamban sendiri di rumahnya.

Dia membeberkan bahwa di kecamatan tembalang masih terdapat kurang lebih 130 KK yang masih buang air besar secara sembarangan, dan yang paling banyak terdapat di kelurahan tandang yang terdata 95 KK belum memiliki jamban, Rowosari terdapat 23 KK, di kelurahan Jangli sejumlah 22 KK, dan Kelurahan Sambiroto masih tersisa 1 KK belum memiliki jamban sendiri.

Sementara ini mereka yang belum memiliki jamban bisa memanfaatkan WC umum yang ada di pasar.

Mengatasi hal tersebut, kata Heroe, kecamatan tembalang sedang mengupayakan agar warga yang mampu segera membuat jamban sendiri, sedangkan bagi warga yang tidak mampu akan kita pikirkan bersama dengan menggandeng corporate social responsibility (CSR) yang siap membantu

Juara Kreasi

Dalam kegiatan deklarasi tersebut, diwarnai dengan lomba merangkai buah dan sayuran yang diikuti forum komunikasi kecamatan (FKK) kecamatan tembalang, bazar usaha kecil menengah (UKM) tembalang dengan menampikan anak mainan tradisional dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pantomin oleh Karang Taruna, dan lain sebagainya.

Dalam lomba merangkai buah dan sayuran Juara 1 disabet oleh Aniyah dari FKK Kelurahan Jangli, kemudian Juara 2 diraih oleh Endang Sri Muji Rahayu dari FKK Kelurahan Sendangmulyo, sementara Juara 3 diraih oleh FKK Kelurahan Mangunharjo yang diwakili Ratna indiasmoko. Para juara mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan 400ribu rupiah untuk juara 1, kedua 300ribu rupiah dan juara ketiga 200ribu rupiah. (Qie)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry