PROGRAM: Bupati Amin Said Husni saat melaunching program stop berduka di Ball Room Ijen View kemarinĀ (duta.co/haryono)

BONDOWOSOĀ | duta.co – Berbagai macam cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengurangi angka kematian terhadap ibu dan bayi yang ada di Bondowoso. Salah satunya dengan melaunching program “stop berduka” di Ball Room Ijen View.
Program STOP BERDUKA (Sinergi Total Pencegahan Bersalin diĀ  Dukun Bayi dan Selamatkan Ibu) serta untuk meningkatkan rakor indeks pembangunan manusia, yang salah satu komponennya untuk menunjang kesehatan terhadap masyarakat.
Bupati Bondowoso, Drs. H.Amin Sa’id Husni mengatakan, tingginya angka kematian ibu dan bayi di sebabkan oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah, karena terjadi persalinan yang di tolong oleh dukun beranak pada saat kondisi mendesak, infrastruktur yang kurang mendukung serta masih percaya terhadap dukun.
ā€œDengan adanya program ini perlu terus disosialisasikan sarpras harus terus diperbaiki dan disempurnakan. Agar setiap terjadinya persalianan agar bisa ditolong dan dberikan bantuan secara cepat dan tepat ,ā€ ujarnya
Pemkab juga telah mereplikasi kemitraan antara bidan dan dukun beranak, yang mana dukun tersebut hanya bisa menganjurkan terhadap pasien yang hendak melahirkan langsung ke bidan, nantinya dukun tersebut akan memperoleh insentif Ā Rp 50 ribu per pasien, serta di beri peran paska melahirkan.
” Sekarang ini dukun memang tidak boleh lagi membantu proses persalinan, tapi dukun ini kan merupakan produk dari kearifan lokal yang tidak boleh kemudian dihapus. Oleh karena itu, maka persalinan itu dilakukan oleh bidan, sementara dukun diberikan peran pasca persalinannya” imbuhnya
Dukun beranak itu nantinya lanjut Amin,hanya membantu. Kemudian perawatan bayi, memandikan dan segala macam semuanya akan mendapat income dari bidan tersebut.
Berdasarkan data dihimpun, jumlah kematian ibu dan bayi selama kurun waktu dua tahun terakhir mengalami penurunan. Pada 2016 jumlah kematian ibu ada 20, bayi 178 dan pada 2017Ā kematianĀ ibu menurun jadi 15, kematian bayi menjadi 140. Dari jumlah tersebut terus di upayakan mengalami penurunan.
Tampak hadir dalam acara tersebut Sekertaris Daerah Hidayat, Kapolres Bondowoso AKBP Taufik HZ, Kodim 0822 Bondowoso Letkol Inf. Tarmuji, Ketua MUI Bondowoso KH. Asyaā€™ari Fasya, Kompak Jawa Timur, Kepala Kementrian Agama Bondowoso, Kejari Bondowoso, Pim Bank Jatim serta Kepala Desa dan bidan se Kabupaten Bondowoso. (yon)

 
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry