SURABAYA | duta.co – Sabtu (5/10/1024), ruang pertemuan Puskesmas Pucang Sewu Surabaya berbeda dari biasanya. Nampak ramai dan dipenuhi oleh ibu-ibu hamil mulai yang hamil muda hingga tua. Mereka mengikuti senam kegel yang digelar di puskesmas tersebut.
Salah satunya, Karina Ardiani Putri (33). Karina terlihat antusias mengikuti senam kegel. Di kehamilan keempatnya yang memasuki usia tujuh bulan, Karina merasa perlu untuk melakukan latihan-latihan senam semasa hamil. Karena diakuinya, dia sudah tidak muda lagi, perlu ekstra gerakan agar melahirkan bisa lancar.
Karena diakuinya, ini pertama kalinya dia tahu senam kegel bisa untuk orang hamil. “Selama ini tahunya senam hamil. Ternyata senam kegel lebih bermanfaat untuk ibu hamil. Tidak hanya menguatkan saat proses melahirkan tapi membuat kualitas hidup si ibu meningkat,” katanya.
Senam kegel ini diinisiasi tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair). Mereka adalah Prof Dr dr Eighty Mardian Kurniawati, SpOG(K), dr Gatut Hardianto, SpOG dan dr Riska Wahyuningtyas, SpOG. Ketiganya melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) dengan mengedukasi para ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu.
Prof Eighty selaku Ketua Tim Pengmas mengatakan senam kegel ini berfungsi untuk memperkuat otot vagina. Sehingga bagus untuk ibu hamil yang akan menghadapi proses persalinan normal.
Selain itu, senam kegel ini bisa untuk memperkuat otot dasar panggul di mana bagi wanita yang sedang hamil, akan mengalami penurunan fungsi otot panggul itu. “Dengan senam kegel ini bisa memperkuat otot panggul sehingga setelah melahirkan otot panggul tetap strong,” kata Prof Eighty.
Selain itu kata Prof Eighty, senam kegel juga bisa mencegah terjadinya beser, rahim turun dan banyak keluhan lainnya.
Dokter Gatut menambahkan edukasi pada ibu hamil tentang pentingnya menjaga kualitas dan kekuatan otot dasar panggul ini sangat penting. Karena selama ini masih belum banyak yang mengedukasi hal tersebut.
“Saat hamil, salah satu risiko yang dihadapi adalah kerusakan otot dasar panggul. Kalau ini tidak diantisipasi maka kualitas para ibu setelah melahirkan akan menurun. Karena itu dijaga agar tetap kuat. Salah satunya dengan senam kegel ini,” katanya.
Senam kegel bagi ibu hamil ibu dilakukan sejak trimester satu hingga tiga. Namun dikatakan dr Riska, cara di masing-masing trimester itu berbeda.
Di trimester satu dan dua, senam kegel bisa dilakukan dengan duduk atau berdiri. Namun di trimester tiga harus dilakukan dengan posisi nungging.
“Dilakukan sehari tiga kali, pagi, siang dan malam. Dan minimal dua hingga tiga kali seminggu. Setelah melahirkan, dilakukan lebih kurang 24 jam pasca persalinan dan harus dilakukan bertahap,” kata dr Riska.
Senam kegel ini tambah dr Riska, dilakukan dengan panduan ahli. Karena sering kali salah untuk pengencangan ototnya. “Harusnya kan untuk otot vagina, sering kali salah ke otot perut dan lainnya,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Pucang drg Ummi Latifah berterimakasih tim FK Unair mau melakukan edukasi pada ibu hamil di puskesmas yang dipimpinnya. Karena selama ini belum pernah ada edukasi serupa yang dilakukan di puskesmas itu.
“Kita berupaya untuk merealisasikan target pemerintah untuk mengatasi kematian ibu dan bayi. Apa yang dilakukan tim FK Unair ini sebagai sebuah langkah menuju ke sana. Terima kasih kamu ucapkan,” tandasnya. ril/lis