SOSIALISASI: Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Amin Wachid saat sosialisasi terkait bullying. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co — Bullying (perundungan) menjadi momok bagi masyarakat sebab bisa berdampak fatal, hingga mengakibatkan bunuh diri. Ironisnya, bullying belakangan ini kerap terjadi baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya bullying dibutuhkan peran bersama..Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto gencar melakukan sosialisasi dan imbauan anti bullying kepada lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Kota Mojokerto.

Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, bullying atau perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja. Pelaku adalah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa.

Kekerasan yang dilakukan terhadap orang lain ini dilakukan terus menerus dengan tujuan menyakiti. Bullying dapat dilakukan antar peserta didik, guru, peserta didik kepada guru, atau sebaliknya.

Dampak bullying adalah menyebabkan korbannya trauma mendalam bahkan hingga mengakibatkan bunuh diri. Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya bullying, lanjutnya, dibutuhkan kerja sama seluruh warga sekolah.

“Alhamdulillah, di lembaga-lembaga pendidkan kota Mojokerto tidak ada peristiwa bullying. Namun demikian, antisipasi maksimal tetap berjalan dalam gerakan anti bullying,” katanya, Senin (20/11/2023).

Menurut Amin, ada beberapa hal yang perlu dilakukan lembaga pendidikan untuk mencegah bullying. Di antaranya, sosialisasi pemahaman perundungan di lingkungan sekolah terkait perundungan itu sendiri. “Terutama efek perundungan yang bisa menimbulkan trauma hingga dewasa,” imbuhnya.

Selain itu, lembaga pendidikan harus sensitif terhadap situasi dan kebutuhan bila ada korban bullying.

“Seluruh elemen sekolah, agar memiliki rasa simpati dan juga empati kepada warga sekolah. Satuan pendidikan dapat membuat kebijakan, aturan, dan juga sanksi yang tegas bila ada aksi perundungan yang ada di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Di samping itu, perlunya penyediaan fasilitas sarpras yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran. Sekolah harus punya program nyata stop bullying.

“Cara sekolah mencegah bullying tentunya akan sukses dan berhasil apabila seluruh ekosistem sekolah turut mendukung. Selain itu, lingkungan terdekat warga sekolah juga berperan penting dengan menanamkan nilai-nilai positif dalam bermasyarakat,” tandasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry