NEW YORK | duta.co  – Kemenangan itu tidak diukur oleh dunia. Tidak diukur secara matematika. Tidak juga oleh materi dan kalkulasi manusia. Kemenangan itu ada pada proses dan nilainya. 
Namrud bisa menangkap Ibrahim dan melemparnya ke dalam kobaran api. Para pembesar mengolok-mengolok Nuh.
Fir’aun bahkan merendahkan dan mengusir Musa dari Mesir. Isa bahkan dipersekusi oleh Bani Israil. Dan Muhammad diusir dari tanah kelahirannya sendiri.
Tapi mereka adalah hamba-hamba Allah, pemenang sejati. Kemenangan yang tiada terukur oleh ukuran-ukuran manusia.
Kemenangan mereka ada pada nilai yang diperjuangkan. Nilai itu adalah kebenaran dan keadilan. Perjuangan yang sungguh-sungguh dan komitmen penuh pengorbanan. Itulah kemenangan sejati.
Kekalahan sesungguhnya bukan pada ukuran materi dan dunianya. Tapi kekalahan sejati ada pada realita ketika kebenaran dan keadilan telah direndahkan.
Sebuah usaha yang terbangun di atas nilai-nilai kebatilan dan ketidak jujuran, itu adalah kekalahan sesungguhnya.
Sebaliknya, sebuah perjuangan yang terbangun di atas nilai-nilai kebenaran dan keadilan, itu adalah kemenangan sejati.
Atau tepatnya, perjuangan dengan kebenaran dan keadilan itu adalah sebuah kemenangan yang tertunda.
Percayalah, kebenaran dan keadilan takkan pernah terkalahkan. “There must be sometime dan somewhere” kemenangan itu menampakkan diri. Insya Allah! (*)
New York, 2 Juni 2019 
* Putra Kajang di NYC
(Foto: Sholat Id di kota New York 2018 lalu).
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry