SERPONG | duta.co — International Islamic Education Expo (IIEE) digelar Kementerian Agama di ICE BSD City, Serpong, 21 -24 November 2017. Beragam perkembangan pendidikan Islam dipamerkan pada 200 stand yang disiapkan panitia.

Salah satunya adalah alat pantau hilal. Event IIEE 2017 ini dimanfaatkan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang untuk mengenalkan dinamika perkembangan alat rukyah, dari yang tradisional hingga yang paling canggih.

“Bagi pecinta falak yang ingin mengenal lebih jauh peralatan rukyah, silahkan datang ke stand pameran UIN Walisongo di ICE BSD City,” kata Ketua Tim Ahmad Izzuddin di Serpong, Rabu (22/11).

Menurutnya, ada teleskop robotik yang khusus untuk rukyatul hilal dan juga alat hisab rukyat yang lain baik modern maupun tradisional seperti rubu mujayyab, mizwala, qibla locator, peta langit. Dan juga kami sajikan telaah kehidupan melalui Astrologi yang kami desain sesuai dengan eksistensi matahari saat kelahiran seseorang, yang dengan ini, bisa dibaca watak dan karakter seseorang.

“Semua ada di sini. Selain melihat, pecinta Falak bisa ikut mencobanya,” ujarnya.

Selain alat pantau hilal, UIN Walisongo juga memamerkan gaun berbahan limbah sampah plastik, serta aneka handy craft seperti tas dompet bunga rajutan dari limbah sampah yang sudah tidak terpakai.

Sejumlah kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) berpartisipasi dalam gelaran IIEE 2017. Ada juga 18 kampus luar negeri, antara lain: Monash University, Australia; Queen’s University, Kanada; University of Sidney, Australia; University of Canberra, Australia; dan Sheffield Hallam University, Inggris.

Di samping itu, ada juga delapan partner institution seperti lembaga kursus dan lembaga pemberi beasiswa. Event ini juga diikuti beberapa kedutaan besar, yaitu: Iran, Malayisa, Jordan, dan Amerika Serikat. Selain kampus, ada juga lembaga nonpendidikan yang berpartisipasi.

“Itu perguruan tinggi keren semua di Inggris dan Australia. Mereka rata-rata punya kerja sama dengan kami dalam berbagai program internasional,” ujar Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin.

“Melalui acara ini, kami ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia layak menjadi destinasi studi Islam dunia. Karena pendidikan Islam dunia punya keistimewaan dan kekhasan yang tidak dimiliki negara mana pun,” sambungnya.

Selain pameran,  IIEE juga dimeriahkan dengan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS), Deklarasi Serpong, Apresiasi Pendidikan Islam (API), Seminar Internasional tentang Studi Pesantren, serta Pentas Seni Pelajar dan Mahasiswa.  (kmg)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry