Calon Ketua KONI Surabaya, Arderio Hukom, saat memaparkan visi, strategi pembinaan, dan target 250 medali emas Porprov Jatim 2027 di hadapan perwakilan cabang olahraga, Jumat malam (14/11/2025).

SURABAYA l duta.co – Sejumlah cabang olahraga (Cabor) mempertanyakan kesanggupan Bakal Calon Ketua KONI Kota Surabaya, Arderio Hukom, dalam memenuhi target ambisius 250 medali emas yang dicanangkan Pemerintah Kota Surabaya pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2027.

Keraguan itu mencuat karena pada Porprov 2025 di Malang Raya, KONI Surabaya gagal mencapai target 200 medali emas, meskipun tetap berhasil keluar sebagai juara umum dengan raihan emas terbanyak. Situasi ini membuat para pengurus Cabor ingin lebih memastikan kapasitas dan keseriusan calon ketua sebelum kontestasi pemilihan berlangsung.

Menjelang pemilihan Ketua KONI Surabaya, berbagai pertanyaan dan evaluasi terhadap para bakal calon dianggap sebagai hal wajar. Cabor menilai perlu adanya kejelasan visi, program, serta kesanggupan kandidat untuk membawa organisasi lebih mandiri dan berprestasi.

“Sudah lazim bagi cabor mempertanyakan kesanggupan calon ketua mengenai target dan program inovatif apa saja yang ia miliki. Dari situ kita bisa mengetahui kapasitas bakal calon yang akan maju di kontestasi nanti,” ujar salah satu perwakilan Cabor saat bertemu Arderio pada Jumat malam (14/11/2025).

Menjawab keraguan tersebut, Arderio Hukom menegaskan bahwa dirinya bersama tim ahli telah menyiapkan perencanaan matang untuk merealisasikan target 250 medali emas. Berbagai kajian teknis, kebutuhan pembinaan, hingga analisis kekuatan tiap cabor telah dilakukan.

“Saya punya tim yang cukup berpengalaman soal pemenuhan target medali. Kami telah menyusun program jangka pendek, menengah, dan panjang,” tegas Arderio.

Menurutnya, peningkatan kualitas pelatih dan atlet menjadi fokus utama. Setiap cabor akan mendapatkan pendampingan intensif melalui integrasi sport science, kerja sama dengan lembaga pendidikan olahraga, serta sistem seleksi atlet yang lebih ketat dan terukur.

“Saya pastikan setiap cabor memiliki pelatih terbaik dan atlet terbaik. Kami akan menggelar seleksi ketat, melibatkan pakar olahraga Unesa, bekerja sama dengan vokasi Unesa, dan mengandalkan sport science. Dengan begitu, semua cabor memiliki ukuran yang jelas dan terukur,” ujarnya.

Meski optimistis dengan target 250 emas, Arderio menegaskan bahwa tujuan utama bukan sekadar angka, melainkan mendorong atlet-atlet Surabaya mencapai level lebih tinggi di kancah nasional dan internasional.

“Surabaya kalau di Jawa Timur tidak ada lawan. Saat PON, atlet Surabaya juga paling banyak jadi andalan kontingen Jawa Timur. Sudah saatnya atlet Surabaya melompat lebih tinggi, tidak hanya juara Porprov tetapi juga berprestasi di tingkat internasional,” jelas pengurus HIPMI Jatim dan Kadin Surabaya tersebut.

Dengan strategi yang terukur dan melibatkan banyak pihak, Arderio Hukom memastikan dirinya siap menjawab tantangan besar yang diberikan. Ia berharap KONI Surabaya ke depan tidak hanya mendominasi Porprov, tetapi juga menjadi pusat lahirnya atlet berkelas dunia. (gal)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry