BERSAMA : Kol Inf Heriyadi seusai ujian disertasi bersama keluarga di Universitas Brawijaya Malang. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co -Meningkatkan profesionalitas dan untuk menjawab tantangan jaman, Kol Inf H Heriyadi Muhammad Shaleh berjibaku menuntut ilmu sampai sarjana strata 3. Tak percuma jerih payahnya, ia pun menyabet gelar doctor bidang hukum dengan predikat cumlade pada Rabu (17/07/2019) di Pasca Sarjana Universitas Brawijaya.

Menurutnya menuntut ilmu harus tiada akhirnya. Lantaran ilmu akan terus berkembang, tantangan jaman pun semakin meningkat. Guna hal tersebut pria asal Makasar initerus merasa haus mendulang ilmu hingga kuliah sampai S3.

Perjuangannya membagi waktu, antara tugas, keluarga serta kuliah membuahkan hasil yang luar biasa. Ia lulus ujian doctor di bidang hukum di Universitas Brawijaya Malang dengan predikat Cumlade.

“Saya menuntut ilmu memang untuk kebutuhan mengembangkan diri, juga untuk profesi, agar menjalankan tugas yang diembankan Negara dengan baik. Serta juga memberi contoh pada anak-anak saya, agar terus menuntut ilmu sampai akhir hayat,” ungkap Bapak tiga anak ini.

Dengan judul disertasi ‘Strategi Alternatif Pertahanan Negara dalam Rangka Menghadapi Perang Informasi di Era Digital’, Kol Heriyadi mengungkapkan tentang pentingnya ketahanan suatu Negara dalam mengelolah informasi.

Dimana dalam era millennia banyak sekali haker-haker yang tersembunyi dan tersebar di nusantara ini. Sesungguhnya potensi mereka dapat untuk bela Negara. Sayangnya kemampuan para haker tersebut ditunggangi atau justru disalahgunakan untuk tebar informasi Hoax, atau Black Campaign, kampanye hitam beberapa saat lalu.

“Kemampuan Cyber anak-anak muda di Indonesia tidak kalah dengan Negara luar. Mereka perlu kita rangkul untuk bela Negara,” tutur Kol Heriyadi.

Perwira yang saat ini berdinas di Inspektorat Mabes TNI mengakui, ujian desertasi ini berat, dengan jumlah penguji delapan akademisi dari pakar hukum sampai IT. Seperti Prof Ir Zainal Fanani, Prof Mulyadi, Dr Ir Sudirman yang pakar bidang tekhnologi, dan Dr Fadilah MSi.

Disinggung mengenai suksesi menjadi Bupati Kabupaten Kediri, mantan Dandim Kediri ini menampik halus jika dirinya terobsesi. Menurutnya, di Kediri banyak orang hebat, yang layak untuk memimpin. Namun ia pun tidak akan berani menolak perintah jika itu merupakan tugas dari Negara.

“Banyak yang meminta saya untuk jadi bupati disana, tapi saya tegaskan, masa pensiun saya masih 7 tahun lagi. Dan saya ini prajurit aktif, tidak boleh berpolitik praktis. Apapun amanah yang diberikan, saya akan laksanakan sebaik-baik mungkin,” tukasnya, sambil mengakhiri.dah

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry