KEDIRI|duta.co – Sosok Hanindhito Himawan Pramana, Calon Bupati Kediri semakin mendapatkan tempat khususnya bagi warga di Kabupaten Kediri yang berkeinginan usaha mandiri. Seperti saat berkunjung di Desa Banjarejo Kecamatan Ngadiluwih, Sabt u (19/11). Suguhan jamu tradisional, produk UMKM hingga karya kerajian tangan warga setempat, membuatnya berdecak kagum. Bahkan saat dijelaskan bila telah tembus pasar di Jakarta dan sejumlah kota besar di Indonesia, sontak saja memberikan apresiasi luar biasa.
“Baru kali dari seluruh kunjungan saya, ketika melihat produk UMKM di sini meski belum lama berdiri dan telah beranggotakan 120 orang. Ternyata mempunya produk jamu cukup enak, keripiknya juga dan produk kerajinan tangan sangat bagus. Saya berikan apresiasi, tinggal proses packaging dan pemasaran maka saya yakin akan terus berkembang,” ucap Mas Dhito sapaan akrab calon bupati.
Namun sebelumnya saat berkunjung di pabrik krupuk, sosok calon bupati sempat tertegun bahwa pegawai yang bekerja belum tergabung dalam BPJS. Meski sebenarnya pemerintah pusat juga memiliki program Jamkesda, namun nyatanya aturan untuk mendapatkan bantuan tersebut sangat ketat dan dianggap warga tidak masuk akal.
“Aturan Jamkesda menurut saya masih sangat kaku, bahwa bila terpasang listrik bukan ukuran warga tersebut sudah mampu. Saya akan bicarakan hal ini dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan bila kelak saya mendapatkan amanah sebagai Bupati Kediri,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Mas Dhito juga melepas rombongan Komunitas Panji Laras yang melakukan acara Ziarah Wali. Disinggung sejauh mana program UMKM telah berjalan? Mas Dhito menyampaikan telah membantu legalitas hingga 1.250 telah memiliki ijin dan 49 pelaku UMKM kini sedang menjalani pelatihan. “Kami tidak akan memberikan bantuan modal bila pelaku UMKM belum mahir. Makanya kami bina, berikan pelatihan dan baru dibantu permodalan. Jadi bila suatu saat usahanya sepi, mereka masih bisa melakukan usaha lainnya,” terangnya. (nng)
