SIDOARJO | duta.co – Dunia pendidikan salah satu bidang yang memiliki porsi penganggaran cukup besar dari APBN dan APBD yaitu 20% sebagai amanat dari UUDNRI tahun 1945. Sehingga bidang pendidikan menjadi kue manis yang diperebutkan tikus dan semut-semut kecil untuk menikmatai kue yang besar ini.
Bupati Lira Sidoarjo M. Nizar mengatakan korupsi telah memasuki berbagai bidang pendidikan secara sistematik dan sistemik. Walaupun korupsi dari tiap-tiap oknum kecil tetapi jika di akumulasi maka akan menjadi nilai yang sangat besar yang merugikan negara.
“Setelah terjun ke lapangan banyak terjadi dugaan Gratifikasi di Diknas Sidoarjo. Contoh kecil bila Kepala Sekolah SD atau SMP mengundang Kepala Diknas harus mempersiapkan berbagai macam dengan biaya sampai jutaan rupiah. Hal ini sangat disayangkan uang darimana Kepala Sekolah mengalokasikan uang tersebut,” jelasnya.
Makanya jelas M. Nizar sejak awal mengharapkan Bupati Sidoarjo mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya . Apalagi pejabat alergi dengan kritikan wartawan.
“Dikritik malah marah dan meng hujat tidak jelas. Kalau pejabat seperti ini malah saya duga tidak bisa bekerja. Tidak malah membenahi kinerjanya,” jelas Nizar.
Menurut staf diknas yang tidak mau disebutkan namanya mengakui adanya dugaan gratifikasi proyek BOS dan banyak lagi.
“Makanya jabatan Kepala Dinas Pendidikan lahan rebutan pejabat. Apalagi sempat muncul berita tidak sedap di media membuat pak Asrofi sempat ngamuk dan memaki wartawan. Kalau dirinya tidak melakukan seperti dalam berita, tinggal minta hak jawab dan tidak perlu marah, ” jelas staf yang takut namanya disebutkan.
Sedangkan menurut kontraktor buku di Sidoarjo membenarkan dugaan gratifikasi fee proyek BOS tersebut. “Sampai dia pernah habis anggaran Rp 100 juta untuk pengondisian proyek BOS tapi sayang malah tidak untung malah bunting,” tegasnya .
Kepala Diknas Sidoarjo Drs Asrofi saat dikonfirmasi lewat HP tidak berhasil dan tidak ada jawaban.(yud)