JKN-KIS : Bupati Blitar Rijanto (duta.co/humas)

BLITAR | duta.co -Bupati Blitar Rijanto mengajak masyarakat Blitar untuk terus mengoptimalkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) sebagai kontribusi positif untuk keberlangsungan Program JKN-KIS.
Pernyataan ini disampaikan oleh Rijanto sebagai dukungan dalam kampanye gaya hidup sehat yang digaungkan BPJS Kesehatan.
“Saya terimakasih kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Peserta JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Ayo kita Budayakan GERMAS dengan makan buah dan sayur setiap hari serta berolahraga rutin. Dengan menjaga tubuh tetap sehat, kita telah meringankan beban pemerintah dalam pembiayaan pelayanan kesehatan,” ajak Rijanto.
Senada dengan Rijanto, Kepala BPJS Kesehatan KC Kediri Yessi Kumalasari turut menyampaikan bahwa kontribusi paling sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
“BPJS Kesehatan membiayai pelayanan kesehatan di Kabupaten Blitar sebesar 129 miliar sepanjang tahun 2018 lalu. Sebagian besar biaya tersebut digunakan untuk pengobatan penyakit kronis yang timbul akibat pola hidup yang kurang sehat. Kenyataannya memang sederhana sekali, intinya perbaiki pola hidup menjadi lebih sehat agar tidak menderita hipertensi dan diabetes di kemudian hari,” ujar Yessi kala ditemui di Kantornya (29/5).
Yessi menambahkan, masyarakat pada masa ini seharusnya memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya memperbaiki pola hidupnya karena hal ini sangat menentukan kondisi kesehatannya nanti.
“Masyarakat modern sibuk bekerja dan dimanjakan oleh teknologi sehingga jarang beraktivitas fisik. Hal ini diperparah dengan mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat secara terus menerus. Kita harus bantu sadarkan. Penyakit ini bisa dicegah dengan pola hidup sehat, namun bila sudah terlanjur menjadi penderita maka pengobatan dilakukan rutin seumur hidup. Padahal biayanya tinggi serta menyita waktu dan tenaga,” jelas Yessi.
Salah satu contoh penyakit yang mungkin timbul akibat hipertensi adalah penyempitan pembuluh darah di jantung. Melalui mekanisme JKN-KIS, BPJS Kesehatan mengelola iuran 5.882 peserta yang sehat untuk membiayai satu kali operasi jantung peserta yang sakit. Melalui skema gotong-royong ini, pemerintah berupaya mencegah peningkatan angka kemiskinan akibat pembiayaan pelayanan kesehatan. (nng)