JOMBANG–Setelah melalui proses perencanaan dan studi kelayakan, rencana pembangunan Rumah Sehat KH Hasyim Asy’ari Tebuireng resmi dimulai pada Rabu, 19 September 2018. Peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit hasil kerjasama Dompet Dhuafa dan Yayasan Hasyim Asy’ari itu dilakukan oleh Bupati Jombang Mundjidah Wahab.

Dalam sambutannya, Bupati Mundjidah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas partisipasi aktif Pesantren Tebuireng dalam upaya membangun kesehatan masyarakat. “Sudah banyak sekali yang diberikan oleh Pesantren Tebuireng kepada bangsa dan negara. Mulai dari pendirian Nahdlatul Ulama, pelayanan pendidikan hingga universitas. Kini yang akan kita saksikan, dalam bentuk pembangunan rumah sakit,” ujar salah satu putri KH. Abdul Wahab Chasbullah ini.

Tokoh Muslimat NU ini menegaskan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi adalah pilar kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pihaknya akan sepenuhnya mendukung pendirian rumah sakit ini. Untuk membuktikan komitmennya, Mundjidah mengajak serta beberapa kepala organisasi perangkat daerah terkait, seperti dinas kesehatan, badan perencanaan pembangunan daerah, dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat, serta dinas perizinan. “Kami siap memfasilitasi aspek perizinan dari pendirian rumah sakit ini,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz menuturkan, pembangunan rumah sakit ini merupakan upaya Pesantren Tebuireng untuk mengembangkan khidmatnya kepada masyarakat. Dengan menggandeng Dompet Dhuafa, pihaknya berharap rumah sakit atau rumah sehat ini nantinya akan dikelola secara profesional.

Layani Pasien BPJS

Direktur Dompet Dhuafa Imam Rulyawan menuturkan, riwayat pendirian rumah sakit ini diawali dari kunjungan Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dan Bu Nyai Farida Salahuddin ke Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, sekitar setahun lalu. “Setelah itu, Gus Sholah langsung menawarkan kerjasama pembangunan rumah sakit serupa di Tebuireng,” ujarnya.

Ditambahkannya, rumah sehat ini menggunakan konsep sehat fisik, sehat mental, sehat sosial dan sehat spiritual. Nantinya, pasien dhuafa yang dilayani di rumah sakit ini terdiri dari tiga kategori. Yaitu, pasien BPJS yang preminya dibayarkan melalui BPI, pasien yang tidak mampu bayar premi BPJS dan akan disubsidi dari dana zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa, serta pasien yang tidak punya identitas kependudukan dan diadvokasi.

“Tidak ada ceritanya, pasien yang kartu BPJS-nya mati ditolak di rumah sakit ini. Zakat yang dikelola Dompet Dhuafa akan hadir untuk mereka,” tandasnya.

Rulyawan juga berharap, hadirnya rumah sakit ini akan membantu pengembangan kampus Universitas Hasyim Asy’ari. “Suatu saat, jika kampus akan mendirikan fakultas kedokteran, rumah sakitnya sudah tersedia,” harap dia.

Dalam acara tersebut, diserahkan pula wakaf tunai sebesar Rp 450 juta dari CIMB Niaga Syariah. Dana tersebut diserahkan secara simbolik oleh Head of Syariah Consumer & Business Management CIMB Niaga Syariah Diah Rachma Paramaiswari kepada Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng Abdul Hakim Mahfudz. (day)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry