Suasana penyaluran BPNT di Desa Dukuh Klopo, Kecamatan Peterongan. (FT/Abidin)

JOMBANG | duta.co – Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Jombang, M Saleh mengakui pihaknya lalai dalam mengawasi pencairan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sehingga supliyer seenaknya mengeluarkan terus busuk.

Namum, dirinya membantah rumor adanya kedekatan supliyer dengan Kadinsos Jombang. Dengan nada tinggi dan tegas, Saleh, mengatakan jika dirinya tak ada kaitannya dengan PT PERTANI sebagai supliyer BPNT. “Tidak ada itu,itu semua fitnah,” kata M Saleh dengan nada tinggi saat ditemu Sabtu (25/11/2018).

Lebih lanjut, M Saleh menjelaskan, yang menentukan siapa menjadi pemasok penyaluran BPNT dengan bahan pokok beras dan telur, itu Tim Kordinasi (Tikor). Di situ ada wakil Bupati sebagai pengarah, Sekda sebagai ketua dan dinas lain sebagai teknisnya.

“Yang nunjuk Supliyer itu Tikor Ketuanya Sekda, saya sekretaris,” bebernya sembari menuturkan, bahwa, pihaknya tidak pernah membayangkan kok bisa jadi begini.

Ini, jelasnya, mutlak kesalahan supliyer karena tidak control terlebih dahulu kwalitasnya sebelum kirim ke agen. “Anda bisa konfirmasi supliyernya, jangan kita saja yang ditanya. Se akan ini kita (Tim Tikor) yang salah. Kita tidak tahu karena itu kewajiban dan tanggung jawab supliyer,” tegasnya.

Sementara itu di tempat terpisah, duta.co sempat memantau jalannya penyaluran BPNT untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di sebuah e-warung Dukuh Klopo. Pemilik e-warung tersebut menuturkan: “Telur memang ada beberapa yang tidak layak dan, itu sudah saya sortir, laporkan kepada Pertani (supliyer-red) mereka bertanggung jawab, bersedia menggantinya,” kata pemilim E-Warung yang namanya takut dikorankan.

“Kalau berasnya ya terpaksa kami terima mas, asal KPM tidak komplain ya kita terima, karena masyarakat sudah lama menunggu penyalurannya dan Alhamdulilah masyarakat di sini tidak ada yang komplain” pungkasnya. (ali/bi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry