Kadivre Bulog Jatim, Muhammad Hasyim (kanan) saat memberikan keterangan pers, Rabu (6/6) malam. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Mendekati perayaan Hari Raya Idul Fitri, Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Timur sudah merealisasikan penyaluran bantuan sosial 2018 sebesar 94 persen. Jumlah itu sebesar 137.750 ton beras.

Realisasi itu memang pencapaian yang maksimal. Seperti dikatakan Kepala Divre Bulog Jatim, Muhammad Hasyim, Bulog melakukan banyak usaha dalam melakukan percepatan penyaluran bansos ini.

Rastra salah satunya yakni meningkatkan koordinasi dengan tikor Bansos Rastra Pemprov Jatim dan Kabupaten untuk penyaluran bansos rastra melalui dukungan Gubernur.

“Gubernur mendorong bupati untuk percepatan penyaluran bansos rastra dan percepatan penerbitan Laporan Realisasi Penyaluran,” ujarnya di sela acara buka puasa bersama, Rabu (6/6) malam.

Target di Juni ini sudah 100 persen. Masih ada waktu setelah lebaran.

“Biasanya kendalanya itu kita sudah siap tapi masyarakat masih belum siap. Biasa lah seperti raskin. Yang jelas kalau barangnya sudah ada, pasti akan kami antar ke titik distribusi,” jelasnya.

Hasyim mengungkapkan, realisasi pengadaan di Jawa Timur sebesar 242.755 ton setara beras (Perum Bulog Divre Jatim menyumbang 27 persen Pengadaan gabah beras selindo).

Perum Bulog Divre Jatim meningkatkan koordinasi dengan Pemprov Jatim, Dinas Pertanian (Distan), KTNA, Perpadi dan instansi lainnya (Polri dan Disperindag).

Tujuannya untuk mencari dukungan pengadaan gabah beras serta melalui Gubernur dalam mendorong Bupati/Walikota untuk berkoordinasi dengan stakeholder di masing-masing wilayah untuk optimalisasi pengadaan gabah/beras.

Selain itu, Perum Bulog Divre Jatim mulai awal Ramadan, Hari Raya Idul Fitri dan pasca Hari Raya memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok di antaranya beras, gula, minyak goring dan terigu di masyarakat.

“Ketersediaan ini untuk memastikan harga tetap terjaga stabil dan masyarakat Jawa Timur bisa menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Idul Fitri dengan tenang,” tandasnya.

Dalam hal ini, Bulog berupaya untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok melalui Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP). Dalam GSHP ini Perum Bulog berkoordinasi secara aktif dengan BUMN di wilayah Jatim

Sejauh ini titik GSHP di Jatim terdiri atas 20 titik di kantor Subdivre dan gudang-gudang Perum Bulog, 250 titik Rumah Pangan Kita(RPK), kegiatan sinergi lima BUMN, dan 23 Lokasi lainnya berikut eventevent dan kegiatan khusus. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry